SUARA TRENGGALEK – Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek mencatat sebanyak 175 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi selama tiga bulan terakhir, yakni Februari hingga April 2025. Meski demikian, kasus tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan signifikan.
“Kasus DBD di Trenggalek relatif menurun. Februari tercatat 101 kasus, Maret 49 kasus, dan April 25 kasus,” kata Sunarto, Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek saat dikonfirmasi, Jumat (16/5/2025).
Namun, Sunarto menyampaikan dari jumlah tersebut, terdapat dua kasus kematian dilaporkan. Kedua pasien tersebut berasal dari wilayah Puskesmas Trenggalek Desa Sambirejo dan Puskesmas Pule, Desa Kembangan.
“Korban meninggal masing-masing berusia 26 dan 33 tahun. Mereka datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi sudah parah, kemudian dirujuk ke rumah sakit, dan meninggal dunia saat perawatan,” jelasnya.
Sunarto juga menjelaskan bahwa persebaran kasus DBD paling banyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas Trenggalek, Puskesmas Rejowinangun dan Puskesmas Bendungan.
Sebagai langkah pencegahan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya seperti fogging fokus, pengamatan jentik dan abatisasi, gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Plus, serta kampanye dan siaran keliling mengenai bahaya DBD.
“Upaya pencegahan terus kami intensifkan agar kasus tidak kembali meningkat, apalagi hingga menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.