ADVETORIAL

Bupati Trenggalek Tindaklanjuti Saran Wisata Halal Dari MUI

×

Bupati Trenggalek Tindaklanjuti Saran Wisata Halal Dari MUI

Sebarkan artikel ini
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin
Bupati Trenggalek saat melakukan sambutan di kegiatan MUI.

SUARA TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyampaikan berbagai tindak lanjut atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam acara pengukuhan pengurus MUI Kecamatan se-Kabupaten Trenggalek yang digelar di Pendopo Manggala Praja Nugraha.

Dalam forum yang juga dihadiri Forkopimda dan para tokoh agama, Bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu menyampaikan apresiasinya atas sinergitas antara MUI dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Rabu (23/4/2025).

“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh tokoh agama dan masyarakat. Ini bentuk kolaborasi nyata yang terus kita jaga,” ujar Mas Ipin.

Mas Ipin mengungkapkan bahwa salah satu rekomendasi MUI yang sudah dijalankan adalah revitalisasi dana umat melalui Baznas. Hingga akhir 2024, terkumpul dana lebih dari Rp 10 miliar yang berasal dari zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

Dana tersebut telah digunakan untuk bantuan kesehatan, jaminan hidup, fasilitas ibadah, dan pemberdayaan ekonomi. Pada 2025 ini, Baznas akan membuka sentra peternakan yang dikelola masyarakat miskin dengan sekitar 200 ekor kambing.

“Kami berharap dari sinilah akan lahir muzakki-muzakki baru yang dulunya masuk kategori asnaf,” imbuhnya.

Bupati juga menanggapi rekomendasi MUI terkait halal supply chain. Pemkab Trenggalek berencana merevitalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) dan membangun Rumah Potong Unggas.

Fasilitas ini akan dikelola dengan standar halal, melibatkan juru sembelih halal (Juleha), serta menyuplai daging halal ke seluruh pasar tradisional di Trenggalek.

“Kami ingin badan ini menjadi Center of Excellent dan aset produktif daerah dalam memastikan keamanan pangan, khususnya kehalalan produk,” katanya.

Mas Ipin juga menyambut baik rekomendasi MUI terkait pembangunan berbasis nilai spiritual. Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur ke depan tidak hanya fisik, tetapi juga untuk mendukung wisata berbasis sejarah dan ketokohan ulama.

“Kami ingin membangun Trenggalek yang lebih atraktif. Salah satunya lewat halal tourism, termasuk perbaikan akses ke makam tokoh-tokoh agama, dan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya,” jelasnya.

Proyek strategis daerah ini direncanakan dilakukan secara multiyears, disampaikab Mas Ipin meliputi jalan, jembatan, irigasi, dan pengembangan kawasan wisata berbasis religius.

“InsyaAllah, dampaknya akan terasa secara finansial dan spiritual bagi masyarakat Trenggalek,” tutupnya.