PERISTIWA

Warga Swadaya Tambal Jalan, Gus Ipin: Terimakasih Telah Membantu Pemkab Trenggalek

×

Warga Swadaya Tambal Jalan, Gus Ipin: Terimakasih Telah Membantu Pemkab Trenggalek

Sebarkan artikel ini

SUARA TRENGGALEK – Swadaya yang dilakukan masyarakat Kecamatan Watulimo mendapatkan apresiasi baik dari Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin.

Apresiasi itu atas apa yang dilakukan masyarakat dengan melaksanakan penambalan jalan berlubang di jalur alternatif menuju Pantai Prigi.

“Terimakasih atas upaya masyarakat dalam membantu pemerintah,” tutur Gus Ipin, Kamis (12/9/2024).

Dirinya juga mengatakan bahwa turut membaur bersama masyarakat menambal jalan. Akses jalan yang erat disebut warga setempat sebagai Kali Greng itu memang kondisinya di beberapa ruas, berlubang.

Medan itu yang terjal dan padat dilalui warga sekitar menjadikan warga tergugah untuk melakukan penambalan secara swadaya.

Tujuannya tentunya mengurangi kerusakan jalan dan menjadikan jalan ini lebih prima, sehingga nantinya tidak merugikan pengendara yang melewati.

“Selain swadaya, warga juga tidak menutup diri sumbangan dari masyarakat yang melintas,” ungkapnya.

Gus Ipin saat ikut membantu warga menyampaikan hari ini pihaknya bersama komunitas dan tiga pilar, ada Camat, TNI-Polri khususnya ini masyarakat semua. Ada Banser, Muhammadiyah, Kokam, TNI AL ada dan teman teman yang lain.

Jadi semua bareng-bareng bersama Dinas PU menggunakan Coldmix, kemudian ada Baby Roller untuk digunakan menambal lubang-lubang di sekitar kawasan arah mau menuju ke Pantai Prigi.

“Ini kan salah satu jalur utama,” katanya.

Memang tidak gampang, sambung kepala daerah muda ini menambahkan, 1 km kurang lebih kalau diperbaiki bagus, itu kurang lebih butuh sekitar Rp. 1 sampai 1,2 miliar.

Sekarang anggarannya masih belum ada, saya berterima kasihlah kepada masyarakat yang mau dan sukarela urunan. Ini sudah sangat luar biasa, matur suwun pokoknya,” kata bupati muda itu.

Penambalan jalan di akses jalan alternatif menuju Pantai Prigi ini melibatkan banyak pihak, mulai dari unsur tiga pilar dan perwakilan komunitas dan pokmas yang ada.

Sementara itu, satu relawan Imam Abu Hanifah, dari Banse mengatakan, “Saya sebagai wakil dari teman-teman komunitas semua, hati kita tergerak karena mengetahui banyak jalan yang berlubang. Terus sering terjadi kecelakaan,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi kejadian itu pihaknya tergugah, bersatu untuk menembel jalan. Aspal itu kita dapat dari bekas JLS. Dan itu pun juga swadaya juga dari kita, juga masyarakat yang lewat. Ini untuk mencukupi semua kebutuhan untuk penambalan jalan.

“Harapannya dengan adanya satu kesatuan dari komunitas semua dan juga masyarakat, kita bisa membantu masyarakat luas. Karena dengan jalan yang lebih bagus dapat bermanfaat untuk kita lalui bersama,” tutup Imam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *