PERISTIWA

Warga Desa Prambon Trenggalek Hidup 60 Tahun Gunakan Air Sumur Berbau Logam

×

Warga Desa Prambon Trenggalek Hidup 60 Tahun Gunakan Air Sumur Berbau Logam

Sebarkan artikel ini
Warga Trenggalek
Warga saat mengambil air sumur yang berwarna keruh dan berbau logam di Desa Prambon.

Topik penting

  • Warga Desa Prambon gunakan air sumur berbau logam dan berwarna keruh
  • Sudah 60 tahun air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
  • 30 keluarga bergantung pada air tak layak tersebut

SUARA TRENGGALEK – Puluhan tahun warga Dusun Krajan, Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, hidup dalam kondisi memprihatinkan akibat pencemaran air sumur.

Air yang digunakan sehari-hari berwarna kuning keruh, berminyak, dan berbau seperti logam karat. Amin, warga RT 16 RW 03, mengaku terpaksa tetap menggunakan air tersebut karena tidak memiliki sumber air bersih lain.

“Kalau musim kemarau, semua sumur kering. Jadi mau tidak mau kami tetap pakai air ini untuk mandi dan mencuci. Untuk minum, biasanya kami endapkan dulu sehari baru dimasak,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).

Kondisi ini telah berlangsung sekitar 60 tahun dan dialami oleh puluhan kepala keluarga di empat RT, mulai RT 16 hingga RT 19.

Pencemaran terparah terjadi di RT 16, dengan lebih dari 30 keluarga bergantung pada sumur yang terkontaminasi. Rata-rata kedalaman sumur warga antara delapan hingga dua belas meter.

Diduga, pencemaran tersebut berasal dari aliran sungai yang mengaliri area persawahan di sekitar permukiman. Kandungan logam dan endapan lumpur yang terbawa air sungai diperkirakan meresap ke tanah dan mencemari sumber air bawah tanah.

Kepala Dusun Krajan, Supriyanto, mengatakan pemerintah desa telah mengambil langkah darurat untuk membantu warga.
“Untuk jangka pendek, kami sudah meminta bantuan pasokan air bersih secara berkala dari BPBD Trenggalek,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah desa juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk mencari solusi jangka panjang.

“Kami sudah diusulkan mendapatkan bantuan pembuatan sumur dalam agar warga bisa memperoleh sumber air yang lebih layak,” imbuhnya.

Meski sudah puluhan tahun hidup dalam kondisi air tercemar, warga tetap berharap pemerintah daerah segera memberikan solusi permanen agar mereka dapat menikmati air bersih yang aman dan layak konsumsi.