SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mulai melakukan penanganan terhadap dampak banjir di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.
Salah satu titik kritis di Sungai Desa Kertosono kini dalam pengerjaan, termasuk pembangunan tanggul sepanjang 650 meter.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, turun langsung meninjau proyek penanganan banjir tersebut pada Sabtu (5/7/2025).
Ia menyebutkan, kawasan sungai di wilayah ini menjadi titik temu aliran air dari Kabupaten Ponorogo, Kecamatan Dongko, dan Pule, sehingga rawan meluap saat musim hujan.
“Kami berterima kasih kepada Ibu Gubernur karena tanggap terhadap risiko bencana di Trenggalek. Saat ini penguatan dan perlindungan, termasuk pembangunan tanggul di titik strategis, sedang kami lakukan,” kata Emil.
Menurut Emil, penanganan dilakukan dengan tiga langkah paralel, yakni pembangunan tanggul, penguatan sodetan sungai, serta pemasangan kisdam atau bronjong penahan sementara.
“Kami juga mendengarkan aspirasi warga. Tanggul yang dibangun saat ini setinggi dua meter di atas permukaan air, namun masih akan dievaluasi agar tidak menimbulkan backwater yang bisa menyebabkan banjir di titik lain,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Sungai, Waduk, dan Pantai Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur, Mohammad Waziruddin, menyebutkan proyek penanganan darurat ini menggunakan anggaran sekitar Rp 15 miliar dari APBD Provinsi Jawa Timur.
“Rencananya, tanggul akan dibangun sepanjang 650 meter. Sodetan sungai yang awalnya dirancang 250 meter kini akan diperluas karena kondisi di lapangan terus berkembang,” terang Waziruddin.
Ia menambahkan, pembangunan tanggul ini penting untuk mencegah penggerusan lahan warga serta melindungi permukiman dan lahan produktif di sekitar bantaran sungai.
Meski bersifat darurat, Emil menegaskan bahwa pengerjaan proyek tetap dirancang untuk solusi jangka panjang.
“Mitigasi bencana tidak bisa setengah-setengah. Kami memastikan pengerjaan ini tepat sasaran dan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” pungkas Emil.