SUARA TRENGGALEK – Stok beras di wilayah Kabupaten Trenggalek dipastikan aman hingga akhir Desember 2024. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Edy Soepriyanto.
“Hari ini kamj mengunjungi Gudang Bulog Karangsoko, Trenggalek,” kata Edy.
Dilanjutkan Edy, juga menuju pasar basah dan beberapa distributor sembako di kabupaten dengan keunggulan pariwisatanya itu.
Alhasil, keberadaan stock beras di Gudang Bulog Karangsoko sendiri saat peninjauan sebanyak 760 ton.
“Dari angka ini akan segera bertambah, karena dijadwalkan pada 4 Oktober nanti akan ada penambahan 900 ton,” jelasnya.
Dipastikan dengan jumlah tersebut keberadaan stock beras Bulog hingga akhir Desember nanti aman.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa anjangsana ke kantor Bulog. Tujuannya melihat stok pangan pada umumnya,” ucap Edy, Kamis (26/9/2024)
Selain itu ia juga ada beberapa agenda, tentang gerakan pangan murah, yang insyaallah stock aman untuk bulan Agustus hingga Desember.
Kemudian kesiapan operasi pasar yang nanti juga kita laksanakan insidental sesuai kebutuhan insyaallah stok aman,” Imbuhnya.
“Kemudian Trend-nya sekarang produksi beras dalam negeri sudah mulai turun,” ungkapnya.
Meskipun secara umum stock aman-aman saja, tapi bagaimana daerah bisa mengupayakan produk beras dalam negeri bisa maksimal, termasuk di Trenggalek.
Sementata itu, Kepala Gudang Bulog Trenggalek, Adi Sumasto Saputro, saat mendampingi Sekda Trenggalek menambahkan, untuk stock beras Bulog pada hari ini sebesar 760 ton.
“Pada tanggal 4 ini terjadwal mau dapat dari impor sebesar 900 ton,” ucapnya.
Dengan jumlah stok beras ini hingga sampai dengan akhir tahun aman. Sedangkan sementara untuk beras lokal kita ada 120 ton.
Jumlah ini kita siapkan untuk nanti ketika ada permintaan dari Pemda, ada kegiatan GPM maupun operasi pasar. Kita siapkan pakai beras yang lokal.
“Untuk sementara ini karena harga gabah itu masih tinggi, jadi sementara ini belum ada yang masuk ke Bulog. Stok ini merupakan syock yang masuk bulan yang lalu,” tutup Adi
Kemudian terkait produksi pangan di Kabupaten Trenggalek, mam Nurhadi, Plt. Kepala Dinas dan Pangan Kabupaten Trenggalek, menambahkan untuk pertanian padi di daerahnya telah melampaui target dikarenakan Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah meningkatkan areal tanam.
Diakui olehnya Indonesia saat ini tengah mengalami krisis iklim Gorila sehingga oleh pemerintah diwajibkan untuk meningkatkan areal tanam.
“Jadi dari target yang diberikan 1.668 hektar, kita sudah mencapai 130%. Dari total luasan kita biasanya IP nya cuma 2 kali. Meningkatkan areal tanam ini dengan IP 3 kali,” pungkas
Imam.
