PERISTIWA

Santri Meninggal di Trenggalek, Kemenag Beberkan Hasil Verifikasi dan Rekomendasi

×

Santri Meninggal di Trenggalek, Kemenag Beberkan Hasil Verifikasi dan Rekomendasi

Sebarkan artikel ini
Kemenag Trenggalek
Kepala Kemenag Trenggalek saat menyampaikan hasil verifikasi wawancara kepada pengasuh ponpes.

SUARA TRENGGALEK – Seorang santri berinisial Z (13) asal Desa Semurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, meninggal dunia pada tanggal 3 September 2025 usai menjalani operasi usus buntu di RSUD dr. Soedomo..

Hasil dari verifikasi Kementerian Agama (Kemenag) Trenggalek memastikan pondok pesantren telah melakukan upaya pertolongan pertama dan dari hasil medis meninggalnya santri murni karena penyakit, bukan akibat kekerasan.

Kepala Kemenag Trenggalek, Nur Ibadi, menyebut pihaknya telah menurunkan tim yang dipimpin Agus Prayitno dan Marjuni untuk melakukan verifikasi lagsung ke Pondok Pesantren Ar-Ridwan, Kelutan.

“Santri tersebut baru sekitar sebulan mondok dan sakit sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit. Kami sangat prihatin. Hasil verifikasi juga menunjukkan tidak ada tanda penganiayaan atau bullying,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).

Dari hasil medis, Humas RSUD dr. Soedomo, Sujiono, menegaskan hasil pemeriksaan medis menunjukkan Z menderita usus buntu akut yang sudah menyebar. “Tidak ditemukan tanda kekerasan pada jenazah. Penyebab kematian murni karena usus buntu,” jelasnya.

Kronologi Hasil Verifikasi Ponpes

Santri Z (13) mulai sakit pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025 mengalami sakit dengan gejala diare berulang. Karena kamar asrama santri berada di atas, pengurus memindahkan santri ke lantai bawah untuk memudahkan akses ke kamar mandi.

Pada Ahad 31 Agustus, pengurus pesantren meminta orang tua menjemput berobat. Setelah dijemput orang tua santri, kemudian langsung dibawa ke rumah sakit.

Setelah dibawa ke rumah sakit, santri didiagnosis dengan sakit usus buntu akut, Z menjalani operasi pada, Selasa 2 September dan pada Rabu 3 September 2025, santri meninggal dunia di rumah sakit.

Petugas klinik pesantren, Linda Puspita Sari, sempat memeriksa Z dan memberikan obat diare. Ia menyarankan agar segera dibawa ke rumah sakit bila tidak ada perbaikan.

Hasil Verifikasi Pengasuh Ponpes

  • Menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini.
  • Menegaskan bahwa tidak ada unsur kekerasan, penganiayaan, atau bullying yang terjadi terhadap santri
  • Pesantren telah berusaha memberikan pertolongan pertama
  • Menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan obat dan mengizinkan almarhum untu beristirahat.
  • Menyesalkan terjadinya peristiwa ini dan menyatakan telah mengikuti prosedur standar penanganan santri sakit.
  • Petugas Kesehatan Klinik Pesantren yakni Linda Puspita Sari telah memeriksa almarhum pada hari Ahad pagi dan menemukan gejala diare, memberikan obat dan menyarankan untuk observasi dan ketika kondisi tidak membaik, langsung menganjurkan untuk dibawa ke rumah sakit.

Rekomendasi Kemenag Trenggalek

Kemenag menilai kasus ini sebagai evaluasi penting bagi pesantren. Ada empat rekomendasi yang dikeluarkan:

  • Lembaga mewajibkan surat keterangan riwayat Kesehatan untuk calon santri
  • Meningkatkan kapasitas klinik/UKS dengan penambahan tenaga medis profesional (perawat jaga 24 jam) dan peralatan medis yang lebih memadai.
  • Membuat Prosedur Operasional Standar (SOP) yang jelas dan terukur untuk menangani santri yang sakit, termasuk kriteria kapan harus langsung dibawa ke rumah sakit.
  • Melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk dukungan medis.

Mendorong Penerapan Poskestren

“Harapan kami, pesantren memperketat tata kelola kesehatan sesuai regulasi. Jangan sampai ada santri dengan penyakit bawaan serius tidak diketahui sejak awal,” tegas Nur Ibadi.

Menurutnya, sebagian besar pesantren di Trenggalek sudah memiliki Poskestren, namun koordinasi dengan orang tua masih perlu diperkuat. Kemenag juga mendorong penerapan Perdirjen Pendis Nomor 4837 Tahun 2022 tentang pola hidup bersih dan sehat.

“Peristiwa ini harus jadi peringatan bersama. Pesantren harus aman dan sehat bagi santri,” pungkasnya.