SUARA TRENGGALEK – Bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMAN 1 Kampak, Trenggalek memilih mundur dari jabatannya dengan alasan regenerasi.
Jika posisi tersebut tak segera terisi, penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) tahun 2026 terancam terhambat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMAN 1 Kampak, Leif Sulaiman, membenarkan pengunduran diri tersebut. Ia menegaskan, keputusan itu tidak terkait dengan aksi demo siswa yang menuntut transparansi dana sekolah, melainkan murni keinginan regenerasi.
“Saat saya tanya langsung, alasannya karena beliau sudah lama menjabat. Lebih dari empat tahun menjadi bendahara BOS, dan sekarang ingin ada generasi baru yang bisa melanjutkan,” kata Leif, Senin (22/9/2025).
Menurut Leif, bendahara menilai regenerasi penting agar pengelolaan keuangan sekolah tetap berjalan meski sewaktu-waktu ia berhalangan.
“Sejak lama sebenarnya beliau sudah meminta diganti, hanya saja waktu itu belum ada yang siap,” jelasnya.
Meski demikian, Leif memastikan penyusunan RKAS 2026 tetap berjalan. Bendahara BOS yang masih aktif juga tetap terlibat dalam pembahasan bersama tim sekolah.
“Dalam waktu dekat RKAS 2026 memang harus mulai disusun. Jadi mau tidak mau, bendahara yang ada sekarang juga tetap ikut membahas,” tegasnya.
Terkait isu voting pemilihan bendahara BOS, Leif menyebut hal itu kemungkinan terjadi pada masa kepala sekolah sebelumnya.
“Sewaktu saya masuk, belum ada pemilihan bendahara BOS. Nanti juga akan kita bicarakan dengan tim,” pungkasnya.
