SUARA TRENGGALEK – Pendidikan politik di tunjukkan relawan kotak kosong di Pilkada Trenggalek. Alasan relawan tersebut mengkampanyekan kotak kosong karena pngetahuan masyarakattentabg tata cara penentuan pilihan dalam Pilkada sangat minim.
Bahkan menurut mereka, hampir tidak ada masyarakat yang sadar akan keberadaan kotak kosong sebagai pilihan sah. Hal itu diungkapkan Koordinator Relawan Kotak Kosong Trenggalek Imam Bahrudin.
“Sejauh ini, para relawan sangat menyayangkan kurangnya pemahaman masyarakat terkait opsi demokratis jika hanya ada satu pasangan calon,” ucap Imam, Selasa (15/10/2024).
Dengan alasan itu, Imam mengatakan para relawan melaksanakan berbagai kegiatan sosialisasi, salah satunya adalah ziarah ke makam leluhur yang ada di Trenggalek.
Sebab ziarah ini bukan hanya sebagai bentuk ikhtiar spiritual, tetapi juga momentum untuk mensosialisasikan keberadaan kotak kosong kepada masyarakat.
Berdasarkan informasi yang ia dapat banyak warga yang belum menyadari bahwa dalam Pilkada, memilih kotak kosong itu sah dan merupakan hak demokrasi mereka.
“Padahal ini penting, agar masyarakat tidak merasa terjebak dalam situasi tanpa pilihan,” katanya.
Relawan Kotak Kosong berfokus pada sosialisasi langsung, seperti pendekatan dari pintu ke pintu dan tatap muka, terutama kepada pemilih pemula.
Mereka berusaha memberikan pemahaman bahwa Pilkada tidak hanya tentang mendukung pasangan calon tunggal, tetapi juga tentang mempertahankan kebebasan memilih, termasuk memilih kotak kosong.
“Pendekatan kami adalah langsung ke masyarakat, terutama pemilih pemula yang mungkin belum paham sepenuhnya. Jika tidak ada pemahaman ini, demokrasi bisa melemah dan mengalami kemunduran,” katanya.
Sosialisasi akan dilakukan sebab, keberadaan kotak kosong dalam Pilkada bukan hanya untuk menantang pasangan calon tunggal, tetapi juga sebagai simbol pentingnya menjaga demokrasi yang sehat di Trenggalek.
Kotak kosong memberikan alternatif pilihan yang sah, dan apabila mendapatkan dukungan suara yang cukup, ini dapat menjadi cerminan kuatnya semangat demokrasi di daerah tersebut.
Dengan upaya sosialisasi yang lebih gencar, kotak kosong akan mendapat perhatian lebih besar dari masyarakat. Meskipun saat ini sebagian orang menganggap pilihan kotak kosong sebagai hal yang remeh, ia tetap optimis bahwa hasil Pilkada Trenggalek 2024 bisa memberikan kejutan.
“Kami optimis kotak kosong bisa memenangkan Pilkada. Dengan dukungan dari masyarakat, kami berharap bisa membuktikan bahwa kotak kosong bukanlah pilihan yang sia-sia, melainkan peluang nyata untuk menjaga semangat demokrasi tetap hidup,” jelas Imam.