SUARA TRENGGALEK – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Trenggalek menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sebagai bagian dari konsolidasi organisasi dan penjabaran kebijakan strategis partai di tingkat daerah.
Dengan fokus utama penguatan kaderisasi, pelayanan publik dan pemenangan pemilu, partai berlambang dua bulan sabit dan padi itu ingin menempatkan kaderisasi sebagai jantung regenerasi kepemimpinan.
Ketua DPD PKS Trenggalek, Subadianto kepada awak media mengatakan Rakerda digelar setelah PKS melalui sejumlah tahapan penting kepengurusan.
“Kita sudah mengikuti rangkaian tahapan kepengurusan, dari Munas, Muswil serentak, Musda serentak, Rakernas, Rakerwil, dan hari ini Rakerda. Ini bagian dari penguatan organisasi agar keputusan pusat bisa diimplementasikan di daerah,” ujar Subadianto, Minggu (14/12/2025).
Rakerda PKS Trenggalek turut dihadiri jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Jawa Timur yang diwakili Ketua BPD 4 KH Nur Wahyudi, serta anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil VII Jawa Timur, Riyono.
Peserta Rakerda terdiri dari unsur Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD), Majelis Pertimbangan Daerah (MPD), Dewan Etik Daerah (DED), seluruh bidang di DPD, MPD, dan DED, ketua BPC, ketua DPC, serta pembimbing dan pembina PKS.
Subadianto juga menegaskan, sesuai arahan Presiden PKS Dr. Al Muzzammil Yusuf, pembangunan kader dan sistem kaderisasi menjadi pilar utama perjuangan partai. Kader diposisikan sebagai penggerak dakwah, penjaga nilai, dan ujung tombak pelayanan masyarakat.
“PKS menempatkan kaderisasi sebagai jantung regenerasi kepemimpinan. Kader harus mandiri, berintegritas, dan siap memimpin di setiap lini kehidupan masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kebijakan strategis PKS diarahkan untuk memperkuat kualitas kader agar tangguh secara spiritual, intelektual, sosial, dan kepemimpinan.
Melalui pembinaan yang sistematis dan berjenjang, PKS menargetkan lahirnya kultur kerja kader yang militan, adaptif, dan kolaboratif.
Dalam kesempatan itu, Subadianto juga menekankan bahwa pelayanan publik dan pemenangan pemilu dipahami sebagai sarana memperluas pengabdian partai kepada masyarakat, bukan semata capaian elektoral.
Berdasarkan Visi PKS 2030 dan empat misi partai, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS menurunkannya menjadi 22 program strategis, 35 Indikator Kinerja Program (IKP), serta delapan program unggulan 2026.
“Kerangka kerja tersebut menjadi acuan implementasi di daerah melalui Kader, Kaderisasi, Pelayanan Publik dan Pemenangan Pemilu (K2P2),” terangnya.
Dalam Rakerda ini, Subadianto juga menambahakan jika PKS Trenggalek juga menetapkan target politik ke depan. Tim Rencana Strategis (Renstra) DPTD PKS Trenggalek menargetkan perolehan suara sebesar 15 persen.
Penambahan satu kursi DPRD menjadi 7 kursi, pengisian satu daerah pemilihan yang masih kosong, serta mampu mencalonkan dan memenangkan pasangan sendiri dalam kontestasi Pilkada Trenggalek mendatang.
“Kunci keberhasilan semua target ini adalah kebersamaan. Kami mengajak seluruh kader, struktur, pejabat publik, legislatif, dan simpatisan PKS Trenggalek untuk bergerak bersama demi terwujudnya Indonesia yang adil, sejahtera, dan bermartabat,” tandas Subadianto.
Di akhir sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Rakerda, termasuk tim kesekretariatan, bendahara, seluruh bidang MPD, DPD, DED, serta Fraksi PKS DPRD Trenggalek atas kerja keras dan dedikasi mereka.











