BISNIS

Pertumbuhan Positif, BPR Jwalita Trenggalek Sumbang PAD Rp 1,4 Miliar

×

Pertumbuhan Positif, BPR Jwalita Trenggalek Sumbang PAD Rp 1,4 Miliar

Sebarkan artikel ini
Trenggalek
Kantor BPR Jwalita Trenggalek, Perusahaan Milik Pemkab Trenggalek.

SUARA TRENGGALEK – Tren pertumbuhan positif dan stabil terlihat dari laporan kinerja tahunan BPR Jwalita Trenggalek, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroda milik Pemerintah Kabupaten Trenggalek.

Catatan laba tahun 2025 menunjukkan kinerja yang positif dengan capaian sekitar Rp 2,6 miliar. Dari capaian tersebut, BPR Jwalita mampu menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp 1,4 miliar hingga akhir 2025.

Direktur Utama PT BPR Jwalita Trenggalek, Dwi Fraidianria mengatakan jika capaian tersebut didukung oleh permodalan dari pemerintah daerah dengan fokus pembiayaan kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Alhamdulillah, modal dari pemerintah daerah saat ini kurang lebih Rp20 miliar atau sekitar 98,64 persen saham dimiliki pemerintah daerah. Di tahun lalu labanya cukup baik dan di tahun 2025 ini insyaallah target juga tercapai sesuai harapan,” kata Dwi, Senin (15/12/2025).

Ia juga menjelaskan, jika laba BPR Jwalita menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2025, laba tercatat sekitar Rp 2,6 miliar dengan setoran PAD sekitar Rp 1,4 miliar.

“Kurang lebih laba BPR Jwalita tahun ini Rp 2,6 miliar sekian. Untuk setoran PAD sekitar Rp 1,4 miliar sekian di akhir tahun 2025. Dari tahun ke tahun meningkat,” ujarnya.

Secara kumulatif, Dwi menerangkan jika BPR Jwalita telah menyetorkan PAD sebesar Rp 13,3 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek dari total penyertaan modal sekitar Rp 20 miliar.

“Yang sudah kami setorkan dari tahun ke tahun berbentuk PAD sekitar Rp 13,3 miliar dari modal Rp 20 miliar sekian,” ungkapnya.

Dwi menegaskan, mayoritas debitur BPR Jwalita berasal dari kalangan UMKM, khususnya pedagang pasar di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek. Total penyaluran kredit saat ini mencapai sekitar Rp 120 miliar.

“Debitur kami mayoritas UMKM, para pedagang pasar di seluruh Trenggalek. Kredit BPR Jwalita sekitar Rp 120 miliar sekian, hampir 70 persen pedagang dan UMKM,” jelasnya.

Sementara itu, porsi aparatur sipil negara (ASN) sebagai nasabah relatif kecil. “ASN Trenggalek tidak sampai 10 persen, kurang lebih sekitar 5 persen,” imbuhnya.

Untuk tahun 2026, disampaika Dwi bahwa BPR Jwalita menargetkan peningkatan kinerja dan setoran PAD yang lebih besar. Pihaknya juga berharap adanya tambahan penyertaan modal dari Pemkab Trenggalek pada 2027–2028.

“Target tahun 2026 harus lebih baik dari tahun ini dan setoran PAD harus meningkat. Kami optimistis meskipun kondisi agak sulit, BPR Jwalita tetap tumbuh,” ujarnya.

Diimbuhkannya terkait penyertaan modal dari Pemkab Trenggalek, ia berharap terealisasi di tahun 2027 dan 2028. Harapannya anak kembali memberi manfaat ke masyarakat untuk pelayanan kredit UMKM yang akan di biayai.