PERISTIWA

18.153 Orang di Trenggalek Menganggur, Paling Banyak Tamatan SMK

×

18.153 Orang di Trenggalek Menganggur, Paling Banyak Tamatan SMK

Sebarkan artikel ini
Trenggalek
Kantor BPS Trenggalek.

SUARA TRENGGALEK – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Trenggalek mencatat jumlah angkatan kerja pada Agustus 2025 sebanyak 470. 751 orang, turun 12.146 orang dibandingkan Agustus 2024.

Penurunan ini diikuti merosotnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 2,41 persen poin menjadi 77,67 persen.

Ketua Tim Statistik Sosial BPS Trenggalek, Samsul Ma’arif menjelaskan jumlah penduduk usia kerja di Trenggalek pada Agustus 2025 mencapai 606.110 orang, naik 3.102 orang dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, 470.751 orang masuk kategori angkatan kerja, sementara sisanya bukan angkatan kerja.

“Penduduk yang bekerja pada Agustus 2025 sebanyak 452.598 orang, berkurang 11.481 orang dibandingkan Agustus 2024. Sementara jumlah pengangguran tercatat 18.153 orang,” ujar Samsul, Kamis (17/12/2025).

Penurunan tenaga kerja paling besar terjadi di sektor pertanian yang berkurang 55.749 orang. Sebaliknya, sektor manufaktur dan jasa-jasa justru mengalami peningkatan jumlah pekerja masing-masing sebesar 25.555 orang dan 18.713 orang.

Secara struktur, sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dengan porsi 38,22 persen, disusul sektor jasa-jasa 34,05 persen dan manufaktur 27,73 persen.

Dibandingkan Agustus 2024, sektor manufaktur naik 6,19 persen poin dan jasa-jasa naik 4,87 persen poin, sementara sektor pertanian turun 11,07 persen poin.

Dari sisi status pekerjaan, penduduk bekerja di Trenggalek pada Agustus 2025 didominasi oleh mereka yang berusaha sendiri sebesar 25,60 persen, diikuti buruh/karyawan/pegawai 23,02 persen, berusaha dibantu pekerja tidak tetap 20,58 persen, serta pekerja keluarga/tak dibayar 19,84 persen.

Proporsi pekerja formal tercatat sebanyak 123.507 orang atau 27,29 persen, naik 2,20 persen poin dibandingkan Agustus 2024.

“Peningkatan pekerja formal seiring bertambahnya pekerja dengan status berusaha dibantu pekerja tetap dan buruh/karyawan/pegawai,” jelas Samsul.

Dari tingkat pendidikan, penduduk bekerja masih didominasi lulusan SD/sederajat ke bawah sebanyak 178.609 orang atau 39,46 persen.

Disusul lulusan SMP/sederajat 27,90 persen, SMA kejuruan 12,70 persen, SMA umum 11,58 persen, dan pendidikan tinggi (Diploma ke atas) 8,35 persen.

Untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), BPS mencatat TPT Trenggalek Agustus 2025 sebesar 3,86 persen, turun 0,04 persen poin dibandingkan Agustus 2024. Artinya, dari setiap 100 angkatan kerja terdapat sekitar 3–4 orang penganggur.

“Penurunan TPT ini dipengaruhi berbagai program pemerintah daerah, termasuk pengangkatan CPNS dan PPPK, serta kegiatan ekonomi kreatif yang menyerap tenaga kerja,” kata Samsul.

Berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki tercatat lebih tinggi dibanding perempuan, masing-masing sebesar 4,25 persen dan 3,37 persen.

Sementara ditinjau dari pendidikan, lulusan SMA kejuruan masih menjadi kelompok dengan TPT tertinggi yakni 8,93 persen, disusul SMA umum 4,58 persen dan Diploma ke atas 4,25 persen.

“Tingginya TPT lulusan SMA kejuruan diduga karena masih adanya ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan pasar kerja,” pungkas Samsul.