SUARA TRENGGALEK – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata Kabupaten Trenggalek tahun 2025 masih jauh dari target.
Hingga Oktober 2025, capaian PAD baru mencapai sekitar 56 persen dari total target Rp9 miliar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek, Edi Santoso, mengakui adanya tren penurunan kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD daerah.
“Kalau dibandingkan dengan daerah sebelah seperti Pantai Mutiara menurun sekitar 20 persen, Tulungagung malah bisa turun 30 persen. Penyebabnya salah satunya daya beli masyarakat kemudian kondisi ekonomi yang masih dinamis,” ujar Edi Santoso, Rabu (12/11/2025).
Edi menyebut penurunan tersebut menjadi tantangan serius bagi sektor pariwisata yang selama ini menjadi salah satu penyumbang utama PAD Kabupaten Trenggalek.
Meski begitu, pihaknya menargetkan peningkatan signifikan pada tahun 2026 dengan target PAD naik menjadi Rp10 miliar. Ia optimistis target itu bisa tercapai seiring perbaikan ekonomi nasional dan daerah.
“Harapannya tahun depan ekonomi lebih membaik sehingga wisata bisa pulih dan tumbuh,” katanya.
Untuk mengejar target itu, Disparbud menyiapkan dua strategi utama. Pertama, strategi defensif dengan memperkuat utilitas dan fasilitas di destinasi yang sudah ada, khususnya kawasan wisata pantai.
Kedua, strategi ekspansif dengan membuka dan mengembangkan potensi destinasi baru.
“Pantai masih jadi penyumbang PAD terbesar. Kami harus memperbaiki fasilitas seperti tempat parkir, jogging track, dan kebersihan,” jelasnya.
Sementara itu, pengembangan wisata baru akan difokuskan pada dua destinasi unggulan, yaitu Goa Lowo dan Tumpak Tileng.
“Goa Lowo mau kami ekspansi dengan dukungan dana pinjaman daerah, sedangkan Tumpak Tileng masih proses kerja sama lahan,” imbuhnya.
Edi menambahkan, dana pinjaman daerah juga akan menjadi leverage penting dalam pengembangan pariwisata.
“Pasir Putih dan Simba Ronce mendapatkan alokasi sekitar Rp1 miliar dari dana hutang. Kalau hutangnya bisa terealisasi, maka dana induk bisa dialihkan ke sektor lain,” pungkasnya.











