PERISTIWA

Pencarian 6 Warga Hilang di Trenggalek Terkendala Akses Jalan

×

Pencarian 6 Warga Hilang di Trenggalek Terkendala Akses Jalan

Sebarkan artikel ini
Basarnas Trenggalek
Petugas berusaha membuka jalur menuju lokasi longsor di Desa Depok.

SUARA TRENGGALEK – Sebanyak 135 personel gabungan dikerahkan untuk membantu proses pencarian enam warga yang masih hilang akibat tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

Proses pencarian masih menghadapi kendala utama berupa akses jalan yang sulit dilalui. Bahkan untuk menjangkau lokasi, petugas diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari 45 menit.

Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo, mengatakan apel gabungan pencarian telah dipimpin langsung oleh Kapolres Trenggalek pada, Senin pagi (19/5/2025). Ia menyebut seluruh tim saat ini tengah berupaya membuka akses menuju lokasi terdampak.

“Akses yang bisa dilalui saat ini hanya dengan jalan kaki, itu pun memakan waktu cukup lama, sekitar 45 menit,” jelas Nanang.

Menurutnya, langkah awal yang dilakukan hari ini adalah mendorong alat berat untuk membuka jalur menuju titik longsor. Setelah itu, tim SAR gabungan akan didorong masuk hingga batas yang memungkinkan kendaraan operasional menjangkau lokasi.

“Titik longsor sudah diakses oleh tim Aju. Medannya sulit dan tanahnya labil, sehingga pergerakan sangat terbatas. Tim yang masuk akan dibatasi dan bekerja secara bergantian,” lanjutnya.

Ia mengatakan, metode pencarian masih menggunakan alat manual dan tradisional. Selain itu, tim berencana menggunakan Alkon (alat penyemprot air) untuk membantu memindahkan material longsor dan lumpur agar area pencarian bisa lebih terbuka.

“Ada tiga titik longsor yang menjadi fokus. Ukurannya bervariasi, dari besar hingga ringan. Akses menuju lokasi tertutup pohon, ranting, dan lumpur. Semua itu harus disingkirkan agar jalan bisa dilalui,” ujar Nanang.

Nanang juga menyampaikan, dari hasil asesmen di lokasi, tiga rumah yang sebelumnya berjajar dilaporkan amblas dan terbawa material longsor. Sementara itu, masih terdapat warga yang bertahan di lokasi dan hanya bisa beraktivitas dengan berjalan kaki.

“Warga di sana menitipkan pesan, agar akses jalan bisa segera dibuka. Saat ini, mereka masih kesulitan untuk turun ke bawah karena jalur yang terhalang material longsor,” pungkasnya.