PERISTIWA

Pengunjung Alun-alun Trenggalek Keluhkan PKL Paksa Beli Daganganya

×

Pengunjung Alun-alun Trenggalek Keluhkan PKL Paksa Beli Daganganya

Sebarkan artikel ini
Pertumbuhan Ekonomi Trenggalek
Alun-Alun Kabupaten Trenggalek.

SUARA TRENGGALEK – Sejumlah pengunjung Alun-alun Trenggalek mengeluhkan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan taman bermain anak. Pedagang tersebut diduga memaksa anak-anak untuk membeli dagangannya tanpa persetujuan orang tua.

Keluhan tersebut diunggah oleh salah satu pengunjung melalui media sosial. “Anak saya didekati pedagang dan diberi mainan, namanya anak kecil ketika diberi ya diterima,” tulis akun bernama Aneza.

Ia mengaku terkejut saat hendak meninggalkan lokasi. Seorang pedagang tiba-tiba menagih pembayaran mainan yang telah dibawa oleh anaknya. “Saya kira mainan itu seharga Rp 5 ribu seperti biasa, ternyata harganya Rp 15 ribu,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomidag) Kabupaten Trenggalek menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) selaku pengelola kawasan Alun-alun.

“Kami akan koordinasikan dengan PKPLH, karena Alun-alun wilayah pengelolanya PKPLH,” jelas Kepala Diskomidag Trenggalek, Saniran.

Saniran menambahkan, tidak semua PKL yang berjualan di kawasan tersebut berasal dari Trenggalek. “Perlu kami cek dulu bersama pengurus paguyuban PKL Alun-alun. Kalau memang benar ada kejadian seperti itu, agar ditertibkan supaya tidak terjadi lagi,” katanya kepada awak media melalui pesan singkat.

Ia juga mengimbau agar para pedagang menjaga etika berdagang agar tidak merugikan diri sendiri. “Apabila benar ada yang melakukan tindakan tidak baik seperti itu pasti akan merugikan pedagang sendiri, karena dapat membuat konsumen menjauhi mereka,” tegas Saniran.