SUARA TRENGGALEK – Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi mengungkap perlambatan pertumbuhan ekonomi daerah yang tercermin dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2024.
Berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi Trenggalek mengalami penurunan dari 4,9 persen menjadi 4,7 persen. Pihaknya juga mengakui angka saat ini masih dibawah 5 persen.
“Harapan kita sebenarnya di atas lima persen, tapi dalam kondisi ekonomi sekarang, itu sangat sulit. Pemerintah pusat dan provinsi juga mengalami hal serupa, rata-rata di angka 4,5 persen,” ujar Doding, Kamis (22/5/2025).
Ia menjelaskan, situasi ekonomi global turut memengaruhi kondisi daerah. Faktor-faktor seperti pelemahan rupiah hingga fluktuasi dolar AS menjadi pemicu perlambatan ekonomi di Trenggalek. Meski demikian, Doding optimistis Pilkada Serentak bisa menggerakkan roda ekonomi lokal karena adanya peningkatan belanja pemerintah.
Doding menyebut sektor pertanian (agro) dan industri merupakan penyumbang tertinggi dalam struktur PDRB Trenggalek. Oleh karena itu, penguatan sinergi antara sektor agro dan industri dinilai menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menegaskan pentingnya hilirisasi sektor pertanian. Ia mencontohkan pengolahan tanaman porang yang saat ini telah masuk tahap industri.
“Kami juga melihat kemajuan pada sektor cengkeh dan tembakau. Beberapa pabrik rokok kretek mulai beroperasi lagi dan menyerap banyak tenaga kerja, terutama perempuan,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Ipin.
Mas Ipin menjadwalkan peresmian pabrik pengolahan ikan patin pada 3 Juni 2025 mendatang. Pabrik tersebut akan memproduksi fillet dan olahan lainnya untuk mendukung hilirisasi sektor perikanan.
Tak hanya itu, Pemkab Trenggalek juga akan merevitalisasi rumah potong hewan serta menjalin kerja sama distribusi daging ke pasar-pasar.
“Ini menyerap daging dari peternak lokal. Peternak kecil kita kumpulkan dan dibuatkan balai ternak. Nanti sistemnya bergulir,” jelasnya.
Menurut Mas Ipin, kombinasi sektor agro dan industri tidak hanya mampu mendongkrak PDRB dan menyerap tenaga kerja, tapi juga merupakan sektor rendah emisi yang ramah lingkungan.