SUARA TRENGGALEK – Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomidag) Kabupaten Trenggalek hingga akhir tahun 2025 baru terealisasi sekitar 60 persen.
Rendahnya pendapatan dari sektor jasa umum, khususnya retribusi pedagang pasar, menjadi salah satu faktor penghambat.
Kepala Diskomidag Trenggalek, Saniran, menyebut kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya ikut menekan aktivitas perdagangan di pasar tradisional.
“PAD kami itu ada jasa usaha dan jasa umum. Memang yang agak sulit di jasa umum ini, jasa umum ini terkait dengan pedagang pasar karena kondisi ekonomi global maupun nasional masih belum begitu baik,” jelasnya.
Untuk meningkatkan capaian PAD, pihaknya menggerakkan tim petugas retribusi khusus di hari-hari pasaran guna memaksimalkan pungutan, termasuk di Pasar Kliwon Kecamatan Panggul.
“Target kami memang tinggi untuk PAD masih terealisasi 60 persen karena masih ada potensi naik. Karena kami membentuk tim petugas retribusi di pasar untuk berkeliling di hari pasaran seperti pasar Kliwon di Kecamatan Panggul dan itu tim kami gerakkan ke sana dan alhamdulillah memang ada dampaknya,” ujarnya.
Saniran berharap langkah percepatan tersebut dapat mendorong capaian PAD hingga mendekati angka maksimal pada akhir tahun.
“Ya harapan kami capaian maksimal,” tambahnya.
Pada 2025, Diskomidag Trenggalek menargetkan PAD sebesar Rp3,9 miliar. Target itu diharapkan tercapai melalui peningkatan aktivitas perdagangan serta penguatan pengelolaan retribusi pasar.











