SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi peserta didik, tetapi juga mampu memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek, Edy Soepriyanto, yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana MBG, menyampaikan hal tersebut usai rapat koordinasi penyelenggaraan program strategis nasional itu.
“Keberadaan program MBG ini juga diharapkan memberikan dampak secara ekonomi bagi perekonomian lokal. Karena itu, kami menekankan agar bahan makanan diutamakan berasal dari Trenggalek, tentunya dengan menyesuaikan ketersediaan di lapangan,” ujar Edy, Rabu (22/10/2025).
Edy juga menambahkan, pihaknya juga telah menginstruksikan seluruh dinas terkait untuk memetakan potensi bahan pangan lokal yang bisa dimanfaatkan oleh penyedia makanan MBG.
Upaya ini dinilai penting agar program tidak hanya berfokus pada konsumsi peserta, tetapi juga menggerakkan sektor pertanian dan UMKM daerah.
Dalam rapat tersebut, Edy juga menekankan pentingnya kelengkapan administrasi dan legalitas para penyedia MBG, seperti izin laik hygiene sanitasi (LSHS) dan sertifikasi halal.
“Standar operasional prosedur penyelenggaraan MBG harus dipenuhi. Alhamdulillah, sejauh ini di Trenggalek tidak ada laporan keracunan, tapi kami tetap melakukan langkah antisipasi. Juru masak juga harus bersertifikat agar kualitas dan keamanan pangan terjamin,” jelasnya.
Dijelaskannya, saat ini tercatat 34 Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) telah beroperasi di Trenggalek. Namun, sebagian besar masih dalam proses mengurus sertifikat halal dan LSHS melalui sistem OSS (Online Single Submission).
“Kami dorong agar seluruh penyedia segera mendaftarkan izin dan sertifikatnya. Targetnya akhir bulan ini sudah tuntas,” pungkas Edy.











