SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek mulai menyiapkan rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-831 yang jatuh pada 31 Agustus 2025. Perayaan tahun ini disebut berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari sisi prosesi maupun tema yang diangkat.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyatakan prosesi utama tetap digelar sebagaimana tradisi sebelumnya, namun tema tahun ini dipilih neng ning nang dengan makna filosofis mendalam.
“Orang yang sudah lahir itu sudah jumeneng (diciptakan). Kalau sudah jumeneng diharapkan bisa bening (bersih atau suci), sehingga nanti bisa ketemu wenang (menang). Sebenarnya itu konsep sangkan paraning dumadi, jadi kita tahu lahir untuk apa, hidup untuk apa, dan kembalinya nanti ke mana,” ujar Mas Ipin.
Sementata itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek, Sunyoto, menjelaskan rangkaian kegiatan dimulai lebih awal dari biasanya. Prosesi jamasan pusaka tetap digelar pada 31 Agustus, namun ditambah kirab di Desa Karangrejo dan Desa Kamulan.
“Nanti diharapkan Pak Bupati bisa dijemput di perbatasan desa untuk kemudian bareng-bareng dengan masyarakat menuju balai desa, baik di Karangrejo maupun di Kamulan,” jelas Sunyoto, Jumat (29/8/2025).
Menurutnya, tema peringatan tahun ini juga mengambil filosofi dari tumbuhan aren, khususnya kolang-kaling, yang dijadikan motif utama batik Hari Jadi.
“Kolang-kaling itu perlambang bahwa kita sebagai manusia harus tetap eling. Eling pada siapa yang menciptakan kita, eling pada orang tua, eling pada guru. Kadang-kadang kita celaka karena lupa sesuatu. Jadi nilai eling ini sangat penting,” terangnya.
Dengan tema tersebut, Pemkab Trenggalek berharap peringatan Hari Jadi ke-831 bukan hanya menjadi seremoni, melainkan juga momentum bagi masyarakat untuk mengingat kembali nilai-nilai luhur dalam kehidupan.
