SUARA TRENGGALEK – Kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi di lingkup pondok pesantren (Ponpes) di Trenggalek mendapat perhatian khusus dari berbagai elemen, salah satunya dari legislator PDI Perjuangan.
“Jika tidak dipercepat proses tindakan hukumnya akan menimbulkan konflik di masyarakat,” kata Doding Rahmadi legislatif yang menjabat Ketua DPRD Trenggalek Sementara, Selasa (24/9/2023).
Doding menegaskan dugaan kasus ini harus diproses secepatnya, karena bisa menimbulkan konflik di masyarakat, ia juga yakin penegak hukum akan bergerak.
Dirinya mengungkapkan keprihatinan soal dugaan kejadian pimpinan ponpes tersebut menghamili santriwati hingga melahirkan.
“Jika dugaan tersebut terbukti maka tidak harus terulang kembali,” harapnya.
Doding juga sangat prihatin atas kejadian tersebut, apalagi menyangkut dunia pendidikan di pesantren, karena menyangkut masa depan pesantren.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dugaan kasus pimpinan Ponpes menghamili santriwati sampai melahirkan ini memancing warga geram. Bahkan dua kali aksi di Minggu (22/09/2024) lalu juga dilakukan oleh warga.
Namun, pimpinan Ponpes selaku terduga pelaku juga tidak hadir di tengah ratusan warga yang menuntut keadilan. Bahkan warga juga mendesak pihak Polisi untuk segera menangkap.
