SUARA TRENGGALEK – Cuaca buruk yang terjadi selama beberapa hari saat libur panjang pada beberapa bulan lalu menyebabkan penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata pantai di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek, Sunyoto, menyampaikan bahwa hingga 20 Juni 2025, pendapatan sektor pariwisata baru mencapai Rp 2.711.723.308 atau sekitar 26,19 persen dari target tahunan.
“Padahal ini sudah bulan keenam. Mudah-mudahan saat liburan sekolah cuacanya bagus dan banyak wisatawan datang ke destinasi pariwisata kita,” ujar Sunyoto, Minggu (22/6/2025).
Sunyoto menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya mengoptimalkan sajian permainan dan atraksi di beberapa destinasi wisata. Namun, cuaca menjadi kendala utama yang belum bisa diatasi, seperti yang terjadi saat libur Idul Adha lalu.
“Biasanya pantai Karanggongso dan Prigi bisa mencapai 4.000–5.000 pengunjung per hari di akhir pekan. Tapi saat libur Idul Adha yang berlangsung empat hari, total pengunjung hanya sekitar 5.000 orang. Hujan terus-menerus membuat wisatawan enggan datang,” jelasnya.
Ia berharap pemberitaan mengenai potensi bencana alam seperti potensi tsunami dan hal lainnya tidak dibesar-besarkan agar tidak menimbulkan ketakutan berlebihan di masyarakat terutama yang akan berkunjung ke wisata pantai.
“Terkait cuaca kami tidak bisa berbuat banyak, itu kuasa Tuhan. Tapi kami berharap informasi-informasi yang menimbulkan ketakutan bisa diminimalkan agar wisatawan tetap nyaman berkunjung,” katanya.
Adapun destinasi yang masih menjadi favorit wisatawan di semester awal 2025 menurut Sunyoto antara lain wilayah Watulimo, Hutan Kota dan Pantai Prigi. Namun, Sunyoto menilai masih perlu optimalisasi atraksi di kawasan tersebut.
“Untuk Goalowo, sekarang agak tertinggal karena pengunjung ke Watulimo lebih banyak lewat Jalur Lintas Selatan (JLS). Tapi kami tetap menjaga kebersihan dan fasilitas di sana,” imbuhnya.
Terkait rencana pengembangan Goalowo menjadi wisata edukasi, pohaknya telah mengadakan lomba desain pengembangan destinasi tersebut yang saat ini telah berjalan.
“Desainnya sudah ada, tapi masih butuh pembiayaan yang cukup besar. Mudah-mudahan Pemkab Trenggalek bisa mendukung fasilitas dan anggarannya,” pungkas Sunyoto.