PENDIDIKAN

Kesaktian Kanjeng Jimat, Legenda Spiritual Bupati Trenggalek Pertama

×

Kesaktian Kanjeng Jimat, Legenda Spiritual Bupati Trenggalek Pertama

Sebarkan artikel ini
Kanjeng Jimat Trenggalek
Lokasi makam kanjeng Jimat di Trenggalek.

SUARA TRENGGALEK – Kanjeng Jimat atau Raden Mangun Negoro II, bupati pertama Kabupaten Trenggalek, dikenal luas bukan hanya karena perannya sebagai pemimpin daerah, namun juga karena kisah kesaktian yang melegenda di kalangan masyarakat. Cerita mengenai kelebihan supranaturalnya terus hidup melalui tradisi lisan hingga kini.

Sejarawan lokal Ferry Riyandika menyebut julukan “Jimat” merujuk pada kelebihan luar biasa yang dimiliki seseorang, baik berupa kesaktian fisik, spiritual, maupun karisma. Julukan itu menunjukkan bahwa beliau bukan orang biasa. Dianggap punya kesaktian dan karisma luar biasa.

Kanjeng Jimat diyakini kebal terhadap senjata api dan senjata tajam. Dalam cerita rakyat, peluru senapan Belanda konon tidak mampu melukainya, bahkan berubah menjadi daun kering. Ia juga dikenal sering lolos dari pengepungan tentara kolonial.

Kesaktiannya tak hanya dalam aspek fisik. Ia dikenal memiliki kemampuan dalam membaca strategi lawan dan mengambil langkah politik dengan akurat. Salah satu buktinya adalah saat ia menyembunyikan putra Pangeran Diponegoro selama Perang Jawa. Selain berhasil mengelabui Belanda, Kanjeng Jimat juga menjadikan sang putra sebagai menantu, memperkuat ikatan keluarga dan politik.

Kanjeng Jimat juga dikaitkan dengan ilmu kebatinan Jawa. Ia disebut sering bertapa di tempat-tempat keramat, seperti gua dan bukit di sekitar Trenggalek. Masyarakat mempercayai bahwa dari ritual tersebut, ia mendapat petunjuk spiritual dalam memimpin.

Cerita lain menyebutkan bahwa Kanjeng Jimat memiliki pusaka-pusaka bertuah, seperti keris dan jimat, yang diyakini memperkuat kesaktiannya. Meskipun benda-benda tersebut kini tak lagi ditemukan, kisahnya masih bertahan dalam ingatan masyarakat.

Makam Kanjeng Jimat di Kompleks Margo Ayu, Desa Ngulan Kulon, Kecamatan Pogalan, menjadi tempat ziarah yang dipercaya memiliki aura spiritual. Tak sedikit peziarah yang mengaku mendapat mimpi atau pengalaman spiritual setelah berdoa di sana.

Cerita kesaktian Kanjeng Jimat dipandang sebagai bagian dari strategi budaya Jawa dalam memperkuat legitimasi seorang pemimpin. Dalam tradisi Jawa, pemimpin yang memiliki “wahyu keprabon” atau restu ilahi dipandang layak memimpin dan disegani.

Kisah-kisah ini, meski bercampur antara sejarah dan mitos, menjadi bagian penting dalam pembentukan identitas lokal Trenggalek. Bagi masyarakat, beliau bukan hanya bupati pertama, tetapi juga penjaga spiritual Bumi Menak Sopal.

Hari anak Nasional
PENDIDIKAN

Dinsos Trenggalek Kukuhkan Forum Anak dan Soroti Kekerasan Digital di Peringatan HAN ke-41

SUARA TRENGGALEK – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Trenggalek menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 Tahun 2025 di Pendhapa Manggala Praja Nugraha, Selasa (22/7/2025).

Peringatan ini menjadi momen untuk mengampanyekan pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh dan berkembang, serta partisipasi sesuai harkat dan martabat kemanusiaan. Selain itu, kegiatan juga ditujukan untuk memperkuat komitmen dalam melindungi anak dari kekerasan dan diskriminasi.

Sejumlah kegiatan digelar dengan melibatkan langsung anak-anak sebagai subjek utama. Salah satunya adalah pengukuhan Forum Anak Kabupaten Trenggalek periode 2025–2027 yang bertujuan menampung aspirasi anak dan mendorong keterlibatan mereka dalam perumusan kebijakan ramah anak.

Dinsos PPPA juga menggelar talk show bertema “Masa Depan di Ujung Jari: Menghadapi Kekerasan Digital dan Meretas Jalan Aman untuk Anak”, menghadirkan dua narasumber, yakni Nanang Abdul Chanan, Fasilitator Nasional Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), dan dr. Ratna Sulistyowati, M.Kes, yang membahas kesehatan mental dan fisik anak di era digital.

Sebagai bentuk edukasi lingkungan, digelar pula lomba video kreatif bertema “Langkah Kecil Dampak Besar: Aksi Anak Hijaukan Trenggalek”. Kegiatan ini menjadi sarana anak-anak mengekspresikan kepedulian terhadap lingkungan lewat media digital.

Dinsos PPPA Trenggalek menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat peran anak dalam pembangunan daerah