Topik berita
• Periode 2024–2025, Indeks Kedalaman Kemiskinan turun sebesar 0,34 poin, dari 1,43 tahun 2024 menjadi 1,09 tahun 2025
• Garis kemiskinan di Kabupaten Trenggalek tahun 2025 tercatat sebesar Rp 450.334 per kapita per bulan
• Indeks Keparahan Kemiskinan di Trenggalek menurun dari 0,28 poin tahun 2024 menjadi 0,20 poin tahun 2025.
SUARA TRENGGALEK – Upaya Pemerintah Kabupaten Trenggalek menekan angka kemiskinan mulai menunjukkan hasil positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di Bumi Menak Sopal terus menurun sepanjang tahun 2025.
Kepala BPS Trenggalek, Mimik Nurjanti, menjelaskan bahwa pada periode 2024–2025, Indeks Kedalaman Kemiskinan turun sebesar 0,34 poin, dari 1,43 pada tahun 2024 menjadi 1,09 pada tahun 2025.
“Menurunnya indeks ini menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran atau pendapatan penduduk miskin semakin mendekati garis kemiskinan. Artinya, mereka lebih mudah untuk keluar dari kategori masyarakat miskin,” ujar Mimik, Jumat (17/10/2025).
Garis kemiskinan di Kabupaten Trenggalek tahun 2025 tercatat sebesar Rp450.334 per kapita per bulan, naik dari Rp434.146 per kapita per bulan pada 2024. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya harga kebutuhan pokok akibat inflasi.
Selain itu, Indeks Keparahan Kemiskinan di Trenggalek juga menurun. Dari 0,28 poin pada tahun 2024 menjadi 0,20 poin pada tahun 2025.
Menurut Mimik, penurunan indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan pendapatan di antara warga miskin semakin berkurang.
“Dengan ketimpangan yang semakin kecil, pemerintah lebih mudah merancang program pengentasan kemiskinan. Program yang sama bisa diterapkan untuk membantu lebih banyak masyarakat,” jelasnya.
Sebaliknya, lanjut Mimik, jika ketimpangan pendapatan antarpenduduk miskin terlalu besar, pemerintah memerlukan kebijakan yang lebih beragam untuk menyesuaikan kebutuhan tiap kelompok.
“Data-data ini sudah kami sampaikan kepada pemerintah daerah agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan pengentasan kemiskinan ke depan,” pungkasnya.