BISNISPERISTIWAWISATA

Kebun Bambu Dukung Net Zero Karbon Trenggalek

×

Kebun Bambu Dukung Net Zero Karbon Trenggalek

Sebarkan artikel ini
Bupati Trenggalek saat melakukan penanaman bambu di Bendungan

SUARATRENGGALEK.COM – Wujudkan net zero karbon, Kabupaten Trenggalek bangun kebun raya bambu di lokasi dilem wilis Kecamatan Bendungan. Bahkan ini adalah cita cita besar RPJPD Pemerintah Kabupaten Trenggalek.

Hebatnya, upaya tersebut mendapatkan banyak dukungan baik dari para akademisi maupun praktisi. Dengan menjaga kelestarian ekologi digadang dapat berdampak berdampak pada ekonomi masyarakat.

“Diperkebunan dilem wilis, kebun raya bambu akan dibangun, berbagai varietas bambu akan dikembangkan,” kata Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin.

Gus Ipin juga mengatakan UM salah satu Stake Holder dan juga banyak dari beberapa NGO, serta bebeberapa pihak lain seperti Bengkel Hijau Indonesia, Cabang Dinas Kehutanan kemudian Kementrian, Perhutani, TNI, Polri, semuanya masyarakat ikut mendukung untuk kita bisa memiliki Kebun Raya Bambu. 

Kebun Raya Bambu ini nanti menjadi semacam laboratorium hidup, yang berfokus kepada bagaimana ekonomi dan ekologi itu bisa berjalan beriringan. Jadi ini sebenarnya cerita yang sudah sering kita ceritakan, mimpi yang sudah sering kita mimpikan.

Tapi kalau di tol step untuk menuju ke langkah-langkah besar selanjutnya. Karena kita tahu itu kalau ditanam sekarang, mungkin baru tiga setengah tahun nanti untuk kita bisa bisa merasakan hasilnya secara konkrit.

“Jadi ini perjalanan panjang, butuh nnia, butuh stamina, butuh Istiqomah. Karena kalau nggak  mungkin nanti aktor-aktor nya protol semua,” tandas bupati muda Trenggalek itu.

Bahkan, ini akan diteliti hingga dikembangkan untuk hilirisasinya. Eli Hendrik Sanjaya dari Pusat Sains dan Rekayasa LPPM Universitas Negeri Malang mengatakan.

“Kami dari UM ikut men-support, dari para akademisi mencoba mensupport dari berbagai bidang,” katanya.

Pihaknya, dari biologi nantinya lebih kepada  varietasnya Bambu, kemudian Carbon Capture kajiannya dari kimia. Selanjutnya dari Geografi untuk Land Degeneration Mitigation.

Juga ada dari pangan, terus dari mesin juga nanti ketika mau diproduksi produk usaha, realisasinya. Serta juga seni kriya kerajinan bambu dan macam-macam nantinya.

“UM ada banyak fakultas yang insyaallah sangat senang bisa berkontribusi terhadap Pemkab Trenggalek untuk Konservasi Bambu,” ungkapnya.

Mulai dari tanamannya  hingga hilirisasi produknya nanti. Ditanya tujuannya, perwakilan dari Pusat Sains dan Rekayasa LPPM Universitas Negeri Malang itu menjelaskan, tentu sama dengan yang disampaikan Bupati Trenggalek, yaitu keberlanjutan.

Jadi tidak hanya memikirkan diri kita saja, namun juga anak cucu kita nanti. Termasuk juga menjaga ketersediaan air, karena konservasi bambu juga menjaga keberadaan air sangat bagus.

Apalagi air ini menjadi kebutuhan pokok bagi kita semua.Dengan adanya konservasi  bambu ini nanti, keberadaan air bisa terus mengalir  sehingga menjaga keberlanjutan. 

“Tadi ekonomi sirkular juga sempat disinggung oleh pak bupati juga dan intinya InsyaAllah UM siap untuk berkontribusi,” ucapnya.

Terutama mendukung pencanangan konservasi bambu dalam mendukung perwujudtan Zero Carbon di Kabupaten Trenggalek. Kebun Raya inisebagai miniaturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *