PERISTIWA

Zakat dan Infaq Baznas Trenggalek 2025 Turun, Faktor Ekonomi Jadi Pemicu

×

Zakat dan Infaq Baznas Trenggalek 2025 Turun, Faktor Ekonomi Jadi Pemicu

Sebarkan artikel ini
Trenggalek
Humas Baznas Trenggalek, Deni Riani saat menyampaikan perkembangan pengumpulan zakat.

SUARA TRENGGALEK – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Trenggalek mencatat penghimpunan zakat dan infak sepanjang 2025 mencapai Rp 7.283.572.064 .

Angka tersebut menunjukkan belum memenuhi capaian target yang ditetapkan sebesar Rp 11,6 miliar. Penurunan tersebut dipengaruhi kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Humas BAZNAS Trenggalek, Deni Riani mengatakan total penerimaan itu terdiri dari zakat sebesar Rp3.668.275.693 dan infak atau donasi masyarakat sebesar Rp3.615.296.425.

“Alhamdulillah, meski belum menembus target, kami masih bisa menghimpun lebih dari Rp7 miliar,” ungkapnya. Sabtu (27/12/2025).

Menurutnya, saat ini kontribusi masyarakat umum sudah setara dengan ASN, masing-masing 50 persen. Ini menunjukkan ketergantungan BAZNAS pada potongan gaji ASN mulai berkurang.

Menurut Deni, kondisi ekonomi makro berdampak langsung pada kemampuan masyarakat dalam menyalurkan zakat dan infak.

Hal tersebut menjadi salah satu faktor belum tercapainya target penghimpunan tahun ini.

“Target Rp11,6 miliar memang masih cukup jauh. Kondisi ekonomi masyarakat sangat berpengaruh terhadap daya himpun zakat dan infak,” ujarnya.

Meski demikian, BAZNAS Trenggalek memastikan dana yang terhimpun langsung disalurkan kepada penerima manfaat tanpa proses birokrasi berbelit.

Setiap dana yang masuk, kata Deni, disalurkan pada bulan berikutnya sehingga tidak mengendap lama di rekening operasional.

Tingginya angka kemiskinan dan banyaknya kebutuhan mendesak membuat proses penyaluran bantuan berjalan cepat. Proposal permohonan bantuan dari masyarakat maupun lembaga terus masuk setiap hari.

Saat ini, BAZNAS Trenggalek secara rutin menyalurkan bantuan biaya hidup dan paket sembako kepada 710 penerima manfaat setiap bulan.

Selain itu, sektor kesehatan menjadi prioritas, khususnya bagi warga miskin yang membutuhkan pengobatan ke luar daerah.

“Banyak warga yang harus berobat ke luar kota, sementara bantuan pemerintah belum mencukupi untuk biaya akomodasi. Di situlah BAZNAS hadir menutup kebutuhan tersebut,” jelas Deni.

Dalam penyaluran bantuan, BAZNAS Trenggalek mengoperasikan lima program unggulan, yakni Trenggalek Taqwa berupa stimulus pembangunan masjid dan bantuan dai di wilayah terpencil.

Trenggalek Peduli yang mencakup bedah rumah tidak layak huni dan respons kebencanaan, serta Trenggalek Makmur melalui bantuan ternak, gerobak usaha, dan modal UMKM.

Selain itu, terdapat program Trenggalek Cerdas berupa beasiswa anak asuh dan bantuan perlengkapan sekolah, serta Trenggalek Sehat yang meliputi pembiayaan BPJS warga miskin, bantuan akomodasi pengobatan, dan alat bantu disabilitas.

Deni berharap penghimpunan zakat dan infak pada tahun mendatang dapat meningkat sehingga jangkauan dan dampak bantuan BAZNAS bagi masyarakat Trenggalek semakin luas.

“Kami akan terus mengoptimalkan kinerja agar setiap rupiah yang terhimpun benar-benar kembali kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya.