BISNIS

IHSG Anjlok 9,19 Persen, BEI Lakukan Trading Halt dan Langkah Penyelamatan

×

IHSG Anjlok 9,19 Persen, BEI Lakukan Trading Halt dan Langkah Penyelamatan

Sebarkan artikel ini
IHSG mengalami penurunan anjlok
Istimewa

SUARA TRENGGALEK – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terjerembab ke zona merah pada awal perdagangan Selasa (8/4/2025), hingga memicu pemberlakuan trading halt oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan data RTI Business, IHSG anjlok hingga 9,19 persen ke level 5.914 saat pembukaan perdagangan. Situasi ini sontak mengejutkan masyarakat, khususnya para investor pasar modal. Pada penutupan sesi I, IHSG tercatat masih berada di zona merah.

1. Tiga Langkah Strategis BEI Hadapi Kejatuhan IHSG

Merespons gejolak ini, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, memaparkan tiga strategi utama untuk menjaga stabilitas IHSG. Pertama, diversifikasi produk perdagangan, termasuk Structured Warrant dan Single Stock Futures, serta kontrak berjangka asing melalui KBI.

Langkah kedua adalah peningkatan likuiditas dan penguatan infrastruktur teknologi informasi (IT). BEI menargetkan lonjakan aktivitas perdagangan hingga tiga kali lipat melalui infrastruktur baru ini.

Langkah ketiga, BEI akan fokus pada penawaran umum perdana (IPO) dengan aset besar atau lighthouse, yakni perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas Rp3 triliun.

2. BEI: IHSG Tertekan Price Discovery Global

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa gejolak IHSG juga dipengaruhi dinamika global, salah satunya proses price discovery yang sedang berlangsung di bursa saham dunia.

Jeffrey menegaskan bahwa fundamental makroekonomi Indonesia masih kuat, namun tekanan global seperti kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat bisa memicu inflasi dan kenaikan suku bunga, yang turut menekan pasar domestik.

3. IHSG Sempat Terkapar di Level Terendah 5.882

Pada perdagangan Selasa pagi, IHSG sempat bergerak di rentang 6.030 hingga 5.882. Selama sesi I, hanya 23 saham yang menguat, sementara 672 saham melemah, dan 93 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 14,28 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp12,57 triliun dan frekuensi mencapai 888.589 kali. IHSG sempat dihentikan sementara (trading halt) selama 30 menit mulai pukul 09.00-09.30 WIB setelah jatuh ke level 5.912.

4. BEI dan OJK Sesuaikan Aturan ARB dan Trading Halt

BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons kejatuhan pasar dengan penyesuaian aturan batas Auto Rejection Bawah (ARB) dan trading halt.

Kini, ARB diseragamkan menjadi 15 persen untuk semua papan perdagangan dan jenis efek, termasuk saham, ETF, dan DIRE. Penyesuaian ini bertujuan untuk menjaga volatilitas pasar dan memberikan perlindungan bagi investor.

Sementara itu, trading halt akan diberlakukan selama 30 menit apabila IHSG turun lebih dari 8 persen. Jika penurunan berlanjut hingga lebih dari 15 persen, maka trading halt kembali diberlakukan. Apabila IHSG turun lebih dari 20 persen, maka bursa akan menghentikan perdagangan (trading suspend).