SUARA TRENGGALEK – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Kabupaten Trenggalek terus menggencarkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai bagian dari quick win Presiden Prabowo Subianto.
“Hasil sementara menunjukkan mayoritas masyarakat Trenggalek masih kurang aktivitas fisik atau malas gerak (mager),” ungkap Kepala Dinkes Dalduk KB Kabupaten Trenggalek, Sunarto.
Pihaknya juga mengatakan CKG diberikan kepada masyarakat melalui paket skrining atau pemeriksaan yang disesuaikan dengan siklus hidup.
Program ini menyasar lima kelompok masyarakat, yakni bayi baru lahir, balita dan anak usia prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa, serta usia lanjut.
“Dari hasil CKG, mayoritas masyarakat Trenggalek mengalami kurang aktivitas fisik atau mager sebanyak 74.099 orang atau 92,45 persen,” kata Sunarto.
Selain itu, CKG juga menemukan sejumlah masalah kesehatan lain, di antaranya hipertensi atau tekanan darah tinggi sebanyak 28.009 orang (26,69 persen), karies gigi sebanyak 36.334 orang (48,35 persen), serta gigi hilang sebanyak 25.797 orang (34,21 persen).
“Temuan lainnya meliputi prehipertensi sebanyak 16.726 orang (15,94 persen) dan prediabetes sebanyak 15.788 orang (18,11 persen),” tuturnya.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Sunarto telah memaksimalkan upaya promotif dan preventif untuk mencegah timbulnya penyakit pada masyarakat yang berisiko.
Sebanyak 22 puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek dikerahkan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan.
“Kami terus melakukan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui PHBS, serta menggalakkan kegiatan senam bersama untuk meminimalkan risiko penyakit,” ujarnya.
Selain itu, jajarannya juga aktif dalam pembentukan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) bagi penderita hipertensi dan diabetes melitus agar tekanan darah dan kadar gula darah tetap terkontrol, sehingga kualitas hidup masyarakat tetap terjaga.
Sunarto menilai keberadaan CKG sangat bermanfaat karena mampu mendeteksi dini penyakit tertentu sehingga dapat segera ditangani dan peluang kesembuhan lebih besar. Namun demikian,
ia mengakui masih terdapat sejumlah kendala dalam pelaksanaannya.
“Pola pikir masyarakat yang belum menganggap penting pemeriksaan kesehatan membuat animo terhadap CKG masih kurang,” ungkapnya.
Berdasarkan data per 11 Desember 2025, program CKG di Kabupaten Trenggalek telah menjangkau 184.643 orang atau sekitar 24,7 persen dari target 36 persen pada tahun 2025.
Capaian tertinggi berasal dari kelompok usia dewasa dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 83.712 orang.
Sunarto menegaskan, tidak ada prioritas kelompok umur dalam pelaksanaan CKG karena program ini merupakan Program Strategis Nasional yang ditujukan bagi seluruh lapisan masyarakat.











