PERISTIWA

Separuh Pasar di Trenggalek Butuh Perbaikan, Daerah Kesulitan Dapat Anggaran

×

Separuh Pasar di Trenggalek Butuh Perbaikan, Daerah Kesulitan Dapat Anggaran

Sebarkan artikel ini
Trenggalek
Istimewa, dok. Pemkab Trenggalek.

SUARA TRENGGALEK – Sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Trenggalek dinilai membutuhkan revitalisasi, namun hingga kini pemerintah daerah belum mendapat dukungan anggaran dari pusat.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskomidag) Trenggalek, Saniran menyampaikan terkait kondisi puluhan pasar saat ini dinilai sudah kurang layak dan berisiko terhadap keamanan pedagang.

Saniran mengatakan revitalisasi biasanya dibiayai melalui anggaran pusat, baik dari dana dekonsentrasi maupun Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun, dua tahun terakhir skema itu tidak bisa diakses Trenggalek.

“Repetalisasi itu biasanya dari dana pusat. Dekon dari kementerian sudah tidak ada lagi, sedangkan DAK sekarang berbasis tematik. Tahun 2024 temanya pariwisata, 2025 industri,” jelasnya, Rabu (10/12/2025).

Ia juga menyebut jika Trenggalek tidak memiliki pasar wisata maupun pasar yang menjadi pemasok produk industri, sehingga tidak memenuhi kriteria menerima DAK tematik tersebut.

“Kita tidak punya pasar wisata seperti di Bali Pasar Sukowati. Untuk industri juga tidak ada pasar pemasok produk-produk industri, jadi tidak layak mendapatkan itu,” tambahnya.

Meski begitu, pemerintah daerah tetap melakukan komunikasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. Saniran menegaskan pihaknya tetap mengajukan usulan perbaikan setiap tahun, namun keputusan akhir berada pada pemerintah pusat yang menilai urgensi tiap daerah.

Menurutnya, banyak pasar yang memerlukan perbaikan mendesak. Pasar Dongko disebut sebagai yang paling membutuhkan revitalisasi, disusul Pasar Sobo yang telah diajukan berulang kali. Beberapa pasar lain juga belum tertangani secara menyeluruh.

“Pasar Tugu itu sudah pernah direvitalisasi tapi belum penuh, masih sebagian. Kemudian Pasar Karangan, Pasar Panggul, banyak semuanya hampir,” ucapnya.

Beberapa bangunan pasar yang masih berupa konstruksi swadaya dinilai memiliki potensi membahayakan pedagang jika tidak segera diperbaiki.

“Yang belakang itu dulu loss-nya swadaya. Akan kita upayakan dari APBD meskipun biayanya kecil, yang penting menjamin keamanan. Ada potensi roboh, risikonya tinggi sekali,” katanya.

Dari total 23 pasar daerah yang dikelola pemerintah, lebih dari separuh membutuhkan revitalisasi.

“Lima puluh persen lebih butuh revitalisasi,” tegas Saniran.