PERISTIWA

Gus Ipin Janjikan Kompensasi dan Akses Jalan Kepada Warga Terdampak Jembatan Lembu

×

Gus Ipin Janjikan Kompensasi dan Akses Jalan Kepada Warga Terdampak Jembatan Lembu

Sebarkan artikel ini

SUARA TRENGGALEK – Tinjau warga terdampak jembatan lembu di Desa Pogalan, Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin menegaskan jangan ada yang dirugikan.

Didampingi Kepala PUPR Trenggalek, Ramelan, Gus Ipin biasa disapa juga menyampaikan bahwa telah dilakukan komunikasi kepada warga terdampak untuk mencari solusi.

“Hari ini kita meninjau proses pengerjaan salah satu jembatan. Jembatan lembu ini dananya bukan dari daerah tapi dari APBN,” tutur Gus Ipin, Selasa (2/9/2023).

Dijelaskannya, berdasarkan kontrak dengan Kementrian PUPR, seharusnya selesai bulan Mei kemarin. Akan tetapi karena ada beberapa hal, maka harus harus dilakukan perpanjangan.

Sedangkan dari sisi teknis, pemerintah daerah telah menyerahkan ke Kementerian dan kontraktor, jadi hanya ada fungsi koordinasi saja.

“Namun yang lebih penting, tadi telah bicara dengan warga sekitar, kira-kira kalau ada dampak yang harus ditindaklanjuti kita carikan solusi,” ungkapnya.

Terutama menurut Gus Ipin warga yang berdekatan dengan tembok jembatan akan di carikan akses jalan. Tentunya nanti dengan beberapa konsekuensi-konsekuensi yang harus diambil.

“Semoga nanti jembatannya bisa dimanfaatkan dengan baik, tapi masyarakat sekitar juga tidak merasa dirugikan,” tegasnya.

Sementata itu Ramelena Kepala Dinas PUPR menambahkan ini merupakan proyek APBN, pusat yang mengerjakan, sedangkan pemerintah daerah itu kewajibannya hanya pembasahan lahan.

Termasuk jika ada dampak sosial, mungkin daerah akan membantu mengatasi. Untuk pengerjaan sendiri memang ada kemunduran dari target pekerjaan yang seharusnya selesai bulan Mei.

“Namun hingga koordinasi tadi penyedia menargetkan selesai pada tanggal 30 September nanti,” ucap Ramelan.

Ia juga mengatakan jika manfaat dari pembangunan ini tentunya banyak, untuk itu perlu berterima kasih kepada pusat. Karena kalau daerah yang membangun sendiri, daerah tidak punya anggaran, karena cukup besar mencapai puluhan miliar.

Terkait dampak sosial yang ditimbulkan, mungkin sudah ada solusi, dimana akan ada ganti rugi sesuai dengan kemampuan yang ada dalam waktu dekat.

“Untuk akses jalan, yang jelas kita nggak mematikan akses, kami akan mencari solusi yang terbaik,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *