SUARA TRENGGALEK – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan percepat pembangunan rumah permanen bagi warga terdampak tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Pernyataan tersebut disampaikan saat ia meninjau langsung 26 orang pengungsi yang berada lokasi pengungsian, Rabu (21/5/2025) malam.
Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim siap membangun rumah permanen bagi warga yang rumahnya terdampak, dengan lokasi yang harus aman dari zona rawan longsor.
“Kalau ada lahan yang aman dan disiapkan oleh Pemkab Trenggalek, insyaallah rumah bisa segera kami bangun,” ujar Khofifah.
Menurut Khofifah, proses pembangunan bisa dipercepat jika lahan relokasi telah ditentukan. Gubernur juga meminta Pemkab Trenggalek segera mengidentifikasi titik-titik aman untuk pembangunan hunian baru bagi korban.
“Lahan yang rawan tentu harus dihindari. Kami butuh titik yang benar-benar aman agar tidak terdampak bencana di masa depan,” tambahnya.
Khofifah menyebut, skema relokasi permanen seperti ini pernah diterapkan sebelumnya di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, yang juga terdampak bencana tanah bergerak. Ketika itu, Pemprov Jatim menghibahkan lahan milik pemerintah provinsi untuk relokasi warga.
“Kalau lahannya milik provinsi bisa lebih sederhana prosesnya. Kalau di sini ada lahan milik daerah, prosesnya juga bisa lebih cepat,” ungkap Khofifah.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, hingga saat ini, terdapat 26 warga mengungsi akibat longsor yang terjadi pada Senin (19/5/2025). Sementara 6 warga lainnya masih dalam proses pencarian karena diduga tertimbun material longsor di kedalaman sekitar 10 meter.