KESEHATAN

Efek dan Bahaya Asi Jika Tidak Dikeluarkan, Berikut Penjelasan dr. Ika Dari Trenggalek

×

Efek dan Bahaya Asi Jika Tidak Dikeluarkan, Berikut Penjelasan dr. Ika Dari Trenggalek

Sebarkan artikel ini
Asi
dr. Ika saat menyampaikan edukasi tentang laktasi kepada ibu yang baru melahirkan.

SUARA TRENGGALEK – Kepala Puskesmas Ngulankulon, dr. Ika Fibrin Fauziah menjelaskan sejumlah dampak kesehatan yang kerap muncul ketika air susu ibu atau ASI tidak dikeluarkan secara maksimal, termasuk risiko payudara bengkak hingga infeksi mastitis.

Menurut Ika, produksi ASI akan terus berlangsung. Bila tidak dikeluarkan, payudara akan penuh dan membengkak.

“Kalau sudah bengkak, bayi biasanya tidak mau minum. ASI pada payudara bengkak itu rasanya asin, tidak enak, dan panas karena suhu tubuh ibu biasanya juga demam,” ujarnya.

Ia menyebutkan, kondisi yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi mastitis.

“Beberapa kasus yang saya rujuk ke rumah sakit itu mastitis, yaitu infeksi payudara. Ada yang datang sudah terlambat, payudara bengkak sudah lama dan akhirnya harus dibedah untuk mengeluarkan ASI yang tidak keluar,” kata Ika.

Bahkan, menurutnya terdapat beberapa kasus sudah mengandung nanah dan membutuhkan operasi segera.

Kendala Edukasi ASI

Ika menambahkan, berbagai mitos sering menjadi hambatan edukasi laktasi, seperti anggapan bahwa ibu belum boleh keluar rumah sebelum “40 hari” atau “belum pupak puser”.

“Itu mitos. Karena terlambat datang untuk konseling, akhirnya penanganan juga terlambat,” ujarnya.

Keterlambatan itu sering membuat bayi mengalami “bingung puting”, terutama bila sejak lahir sudah terbiasa menggunakan dot dan susu formula.

“Dot itu kalau dibalik langsung netes. Bayi tinggal nyedot enak. Ketika harus menyusu ke ibu, dia perlu tenaga. Kalau sudah dapat yang enak dulu, ya dia tidak mau kerja keras. Jadi tidak kenal dengan puting ibunya,” jelasnya.

Ia menegaskan pentingnya kunjungan langsung untuk memberikan edukasi laktasi sejak awal.

“Makanya kami jemput bola. Habis ibu melahirkan, kami datang. Kasihan kalau bayi tidak mendapatkan laktasi yang benar, karena itu sangat penting,” pungkasnya.