SUARA TRENGGALEK – Kasus keracunan obat tikus pada kucing menjadi kondisi darurat yang membutuhkan penanganan cepat. Obat tikus jenis antikoagulan seperti brodifacoum dan bromadiolone.
Maupun racun saraf bromethalin dan fosfit seng, berisiko memicu pendarahan internal, kerusakan saraf hingga kematian pada kucing.
Gejala keracunan berbeda tergantung jenis racun. Antikoagulan menyebabkan mimisan, gusi berdarah, kotoran berdarah, hingga sesak napas.
Racun saraf bromethalin memicu tremor, kejang, depresi atau koma, sedangkan fosfit seng menimbulkan muntah, diare, hingga gangguan pernapasan. Gejala dapat muncul beberapa jam hingga hari setelah paparan.
Langkah awal yang disarankan adalah menjauhkan kucing dari sumber racun dan segera menghubungi dokter hewan.
Pemilik diminta tidak memberi susu, makanan, atau memaksa kucing muntah tanpa instruksi medis. Informasi terkait jenis dan jumlah racun yang tertelan perlu disampaikan ke dokter.
Penanganan medis dilakukan melalui dekontaminasi, pemeriksaan laboratorium, dan terapi khusus. Untuk racun antikoagulan diberikan vitamin K1 selama 2–4 minggu.
Sementara bromethalin ditangani dengan obat anti-kejang serta terapi suportif. Pada kasus fosfit seng, dokter biasanya memberikan cairan infus, obat lambung, atau transfusi darah bila diperlukan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menyimpan racun tikus jauh dari jangkauan hewan, menggunakan perangkap non-racun, serta mengawasi kucing agar tidak memakan tikus yang terkontaminasi.
Dokter hewan mengingatkan, keracunan obat tikus pada kucing bisa berakhir fatal bila terlambat ditangani. Kecepatan bertindak sangat menentukan keselamatan hewan. Konsultasi segera ke dokter hewan adalah langkah terbaik.