ADVETORIAL

Bupati Trenggalek Menolak Aturan Penerima Bansos Wajib Vasektomi

×

Bupati Trenggalek Menolak Aturan Penerima Bansos Wajib Vasektomi

Sebarkan artikel ini
Bupati Trenggalek tolak aturan vasektomi
Bupati Trenggalek saat meresmikan Balai Ternak Baznas.

SUARA TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menanggapi kebijakan kontroversial terkait kewajiban vasektomi bagi penerima bantuan sosial (bansos) yang sempat dilontarkan oleh Gubernur Jawa Barat. Ia menilai hak untuk memiliki keturunan tidak seharusnya dibatasi.

“Anak boleh banyak asalkan dididik dengan baik dan punya etos kerja tinggi,” ujar Mas Ipin, sapaan akrab Bupati Trenggalek, saat meresmikan Balai Ternak Baznas di Desa Pringapus, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Kamis (1/5/2025)

Mas Ipin secara tegas menolak wacana pembatasan keturunan dengan vasektomi, dan lebih memilih pendekatan pemberdayaan ekonomi. Ia mencontohkan warga miskin yang memiliki banyak kambing justru dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Tidak apa-apa orang di sini terima bansos anaknya banyak, tapi anak kambing. Kalau anak kambingnya banyak maka ekonomi keluarganya meningkat,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga memaparkan rencana program peternakan Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang menggandeng Baznas dan peternak besar untuk menyumbangkan bibit kambing kepada warga prasejahtera.

Untuk mendukung keberlangsungan program, pemerintah daerah akan menyediakan fasilitas asuransi ternak. Skema ini akan mengkaver kerugian akibat kehilangan atau kematian hewan, selama tidak disebabkan oleh wabah.

“Nanti fasilitas dari pemerintah berupa proteksi lewat asuransi ternak. Kalau ada risiko, bisa terkaver,” jelas Mas Ipin.

Program ini menurutnya akan diawali melalui skema percontohan bersama Baznas, sebelum diperluas dengan pendanaan dari APBD maupun kemitraan dengan para pengusaha ternak di Trenggalek.

Mas Ipin berharap, program ini dapat membangun interaksi sosial yang saling menguntungkan antara warga miskin dan pemilik modal melalui peternakan kambing.

“Ini bukan sekadar bantuan, tapi ikhtiar bersama membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” pungkasnya.