PERISTIWA

BPBD Trenggalek Perkuat Koordinasi Hadapi Potensi Kekeringan

×

BPBD Trenggalek Perkuat Koordinasi Hadapi Potensi Kekeringan

Sebarkan artikel ini
BPBD Trenggalek
Tandon air yang berada di kantor BPBD Trenggalek untuk antisipasi musim kemarau.

SUARA TRENGGALEK Pemerintah Kabupaten Trenggalek memperkuat koordinasi lintas sektor guna mengantisipasi dampak musim kemarau basah yang masih berlangsung hingga awal Agustus 2025.

Langkah ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan air dan mengantisipasi potensi kekeringan di wilayah terdampak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Triadi Atmono, menyampaikan bahwa koordinasi intensif dilakukan bersama TNI dan Polri, khususnya dalam pemantauan dan distribusi logistik di lapangan.

“Sebagaimana prakiraan BMKG, sampai saat ini musim kemarau basah masih terjadi. Namun demikian, Pemkab Trenggalek terus berkoordinasi untuk menganalisis kondisi ketersediaan air,” ujar Triadi, Rabu (6/8/2025).

Sebagai upaya antisipasi, BPBD Provinsi Jawa Timur telah mengirim bantuan logistik berupa 50 tandon air yang akan didistribusikan ke desa-desa terdampak kekeringan.

Selain itu, dinas teknis terkait diminta untuk segera mengecek dan mengoptimalkan sarana irigasi agar aliran air tetap mencukupi kebutuhan petani selama musim kemarau.

Triadi menambahkan, keberadaan sekitar 30 titik sumur bor yang telah dibangun dalam beberapa tahun terakhir juga menjadi sumber air alternatif yang siap dimanfaatkan.

“Berdasarkan data tahun lalu, sekitar 72 desa di 14 kecamatan masuk kategori terdampak kekeringan, dengan Kecamatan Panggul sebagai wilayah paling parah karena jumlah desanya paling banyak,” terangnya.

BPBD Trenggalek telah menyiagakan logistik dan armada distribusi air bersih jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Alhamdulillah, semoga tidak terjadi permintaan distribusi air bersih,” pungkasnya.