PERISTIWA

BPBD Trenggalek Mulai Tahap Bempersihan Pasca Longsor di Kebonagung Depok

×

BPBD Trenggalek Mulai Tahap Bempersihan Pasca Longsor di Kebonagung Depok

Sebarkan artikel ini
Longsor Trenggalek
Proses pembersihan tanah longsor pasca seluruh korban ditemukan.

SUARA TRENGGALEK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek mulai melakukan tahap transisi setelah berakhirnya masa pencarian korban longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan.

Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono. Dirinya menyebut masa tanggap darurat masih berlangsung hingga 2 Juni 2025.

“Pasca ditemukannya enam korban, BPBD saat ini masih dalam masa tanggap darurat selama 14 hari hingga tanggal 2 Juni. Namun kami sudah memulai tahap transisi perbaikan,” ujar Triadi, Rabu (28/5/2025).

Menurutnya, sejumlah perbaikan dan pembersihan mulai dilakukan, termasuk infrastruktur seperti tiang listrik dan kabel yang roboh. “Ada tiga tiang listrik yang roboh. Kemarin dilakukan pembersihan dan masih berlanjut di sekitar permukiman warga,” ungkapnya.

Triadi berharap aktivitas ekonomi masyarakat sekitar dapat segera pulih. Ia juga menyebut sejumlah barang milik warga masih dalam pencarian, seperti sepeda motor dan mesin penggiling padi (slet) yang tertimbun material longsor.

Menanggapi masa tanggap darurat yang segera berakhir, Triadi menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan kaji cepat untuk menentukan kelanjutan penanganan. Ia juga menyebut BPBD telah menyiapkan lahan relokasi bagi dua rumah terdampak milik Ibu Tarmi dan Pak Prayit, yang memilih tinggal dekat keluarga di lokasi yang lebih aman.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari pemerintah desa setempat, terdapat sekitar 138 jiwa yang mengungsi. BPBD masih melakukan asesmen terhadap rumah-rumah yang mengalami kerusakan ringan hingga sedang untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Selama tiga hari ini kami lakukan asesmen. Kami harap hari ini data final bisa kami kaji untuk menentukan tindak lanjut pembersihan rumah-rumah terdampak,” jelasnya.

Terkait akses jalan yang sebelumnya tertutup material longsor, Triadi menyebut warga RT 18 dan RT 19 telah melakukan kerja bakti membuka jalur.

“Saat ini sudah mulai terbuka dengan bantuan alkon di dua titik. Kami upayakan pembersihan selesai sebelum masa tanggap darurat berakhir agar jalur seperti akses anak sekolah bisa digunakan kembali,” pungkasnya.