SUARA TRENGGALEK – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, membuka kegiatan bimbingan teknis (bimtek) program aspirasi DPR RI yang digelar di Kabupaten Trenggalek sebagai upaya pengentasan pengangguran, Senin (17/11/2025).
Kegiatan ini menyasar peningkatan keterampilan di tiga sektor wirausaha baru (WUB) industri kecil menengah (IKM) yakni kerajinan barongan, pembuatan paving block dan jasa bengkel roda dua.
Novita mengatakan IKM memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian daerah sekaligus menopang ekonomi nasional.
“IKM ini menjadi jaminan dan penumpang ekonomi nasional kita. Dengan diadakan bimtek ini, saya berharap kualitas tiga sektor ini meningkat sehingga pesanan tidak hanya dari domestik atau Jawa saja, tetapi bisa berskala nasional,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan paving block serta penguatan keterampilan bengkel roda dua juga diharapkan membuka peluang kerja lebih luas.
Ia menyebut, kebutuhan peralatan untuk sektor bengkel akan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Nanti kami komunikasikan antara kementerian dan pemerintah daerah, program apa yang bisa dilakukan bersama,” katanya.
Novita menambahkan bahwa bimtek serupa akan digelar di seluruh daerah pemilihannya. “Ini pertama kali bimbingan teknis khusus IKM. Pesertanya 303 orang, semuanya dari Trenggalek,” ujarnya.

Sementara itu Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin, Ir. Dini Hanggandari, menyampaikan pelatihan berlangsung empat hari dan dibagi ke tiga bidang sesuai kelompok keterampilan.
Hari pertama difokuskan pada pengenalan wirausaha dan akses permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Pendampingan tiga hari berikutnya diarahkan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Dengan meningkatnya skill, kita harapkan bisa menyerap tenaga kerja, terlebih Trenggalek memasuki bonus demografi,” jelasnya.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin juga menyambut baik program tersebut. Ia menuturkan bahwa sektor crafting dan kuliner mendominasi IKM di daerahnya, namun bidang jasa juga memiliki potensi besar.
“Bengkel itu nanti bisa ditingkatkan menjadi bengkel konversi kendaraan listrik karena butuh lisensi khusus. Harapannya, daripada membeli sepeda motor baru, sepeda motor lama bisa diubah menjadi listrik yang lebih ramah lingkungan,” katanya.
Terkait paving block, Arifin menyebut kebutuhan konstruksi yang terus meningkat menjadi peluang bagi pelaku IKM lokal.
“Harapannya, speknya bisa masuk dan kita bisa memanfaatkan bahan lokal untuk kegiatan konstruksi di daerah sendiri,” ujarnya.
Ia juga berharap pelatihan barongan mampu mengangkat kerajinan khas Trenggalek agar dapat menembus pasar ekspor secara lebih merata.











