SUARA TRENGGALEK – Tim SAR gabungan terus berupaya untuk mencari korban longsor yang diduga tertimbun di tiga rumah di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Upaya ini dilakukan dengan melibatkan 150 personil dan anjing pelacak lantaran alat berat tidak memungkinkan menjangkau lokasi utama bencana karena medan yang curam dan tanah yang labil.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya, Didit Arie Ristandy, menjelaskan bahwa tim telah membagi jalur evakuasi menjadi dua arah, yakni dari atas dan bawah. Namun, proses pencarian korban sempat tertunda karena jalur akses harus dibuka terlebih dahulu.
“Hari ketiga ini, kita fokus ke tiga rumah yang diperkirakan masih ada enam warga tertimbun. Akses dari atas dan bawah kemarin sudah terbuka sampai sore, sehingga hari ini kita langsung lanjutkan evakuasi,” kata Didit, Rabu (21/5/2025).
Menurutnya, sebanyak 150 personel dikerahkan, terdiri dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan. Tim dibagi dua: tim pertama bertugas melakukan pencarian korban dari jalur atas, sedangkan tim kedua membuka akses jalur dari bawah.
“Untuk alat berat, sampai pagi ini tetap tidak bisa menjangkau titik utama longsor karena kondisi medannya sangat sulit dan curam. Alat berat hanya kami gunakan membuka akses sampai titik aman,” ujarnya.
Didit menambahkan, tiga unit alat berat telah bekerja hingga Selasa sore untuk membuka jalur. Jika seluruh hambatan kecil teratasi, maka evakuasi korban akan dilakukan lewat jalur atas dan selanjutnya dibawa ke RSUD terdekat.
“Sejak pagi tadi, SAR Dog dari BKSDA Malang dan Polda Jatim juga sudah diturunkan ke lokasi utama yang masih asli, belum tersentuh siapa pun,” jelasnya.
Sementara itu, cuaca mendung dan hujan ringan masih mengancam proses pencarian. Tim SAR mengandalkan tiga hingga empat petugas pengawas pergerakan tanah yang berjaga di mahkota longsor sejak pagi.
“Keselamatan tetap yang utama. Jika ada tanda-tanda pergerakan tanah atau hujan deras, petugas akan memberi isyarat berupa peluit atau bendera untuk segera mengevakuasi tim dari lokasi pencarian,” tegas Didit.
Hingga saat ini, pencarian masih terus dilakukan dengan fokus utama di area rumah yang tertimbun tanah.