BISNIS

Industri Rokok di Trenggalek Subur, Hingga Bantu Bangun Infrastruktur

×

Industri Rokok di Trenggalek Subur, Hingga Bantu Bangun Infrastruktur

Sebarkan artikel ini
Cukai rokok Trenggalek
Karyawan pabrik rokok di Trenggalek saat melakukan penggulungan manual.

SUARA TRENGGALEK – Industri rokok di Kabupaten Trenggalek tetap tumbuh meski sektor rokok nasional tengah lesu. Tahun ini, empat investor berminat membuka pabrik baru di daerah tersebut.

Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Kabupaten Trenggalek, Totok Rudjianto, menyampaikan saat ini terdapat 21 pabrik rokok, dengan 14 di antaranya masih aktif.

“Selain itu ada proses pendirian 4 pabrik rokok baru, di beberapa lokasi di Pogalan, Gandusari, dan Kampak saat ini sedang mengurus perizinan,” kata Totok, Selasa (16/9/2025).

Serap Ribuan Karyawan

Dari 14 pabrik aktif tersebut, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 1.336 orang. Pabrik terbesar adalah PR Alfi Putra atau Boy di Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, yang mempekerjakan 667 orang.

Totok menambahkan, Kabupaten Trenggalek memiliki potensi besar di industri tembakau. Untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia, pihaknya memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

“Karyawannya kita berikan latihan sehingga punya keterampilan untuk melinting rokok dengan manual, produksinya bagus dan meningkatkan potensi karyawan tersebut,” ujarnya.

Cukai Rokok Bantu Infrastruktur

Selain pelatihan, Dinas Perinaker juga memfasilitasi perusahaan rokok melalui bantuan BPJS Ketenagakerjaan dan kesehatan.

Bahkan untuk investasi di sektor industri rokok ini cukup besar, mencapai Rp 12,44 miliar, sangat mengungkit ekonomi sekitar dan pembangunan.

“Contoh saja di sekitar lokasi pabrik rokok dilakukan pengaspaalan dan pavingisasi menggunakan anggaran pajak rokok,” pungkas Totok.