PENDIDIKAN

Sekolah Rakyat Trenggalek Dimulai Agustus, Diawali Jenjang SD dan SMP

×

Sekolah Rakyat Trenggalek Dimulai Agustus, Diawali Jenjang SD dan SMP

Sebarkan artikel ini
Sekolah Rakyat Trenggalek
Plt. Kepala Dinsos P3A Trenggalek, Christina Ambarwati saat menyampaikan progres sekolah rakyat.

SUARA TRENGGALEKSekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Trenggalek dijadwalkan mulai beroperasi pada periode kedua Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), yakni sekitar bulan Agustus 2025.

Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Trenggalek, Christina Ambarwati, Kamis (17/7/2025).

“Insyaallah kita masuk dalam 100 sekolah pertama, namun pelaksanaannya masuk pada SPMB tahap kedua,” kata Christina, kepada awak media saat dikonfirmasi.

Tina biasa disapa juga menjelaskan, lokasi sekolah rintisan yang sebelumnya direncanakan di eks Gedung BLK Disperinaker, namun dalam prosesnya tidak memenuhi syarat teknis untuk jenjang SMA.

Berdasarkan evaluasi dari Kementerian Sosial dan Presiden, kebutuhan ruang belajar, terutama laboratorium untuk SMA, tidak dapat dipenuhi pada lokasi tersebut.

“Untuk jenjang SMA, membutuhkan kurang lebih lima kelas laboratorium dan itu tidak bisa dipaksakan,” jelasnya.

Atas dasar itu, menurutnya kebijakan pemerintah bergeser. Trenggalek diminta membuka dua rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SD dan satu rombel untuk jenjang SMP.

“Penyesuaian ini mengikuti hasil rapat terbatas dengan Presiden. Jadi tahun ini kita buka dua rombel SD dan satu rombel SMP,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Tina, persiapan teknis masih dilakukan oleh Satuan Kerja Prasarana Strategis dari Kementerian PUPR wilayah Jawa Timur. Proses perbaikan dan pengerjaan gedung masih berlangsung.

Kuota Terbatas, SMA Belum Dibuka

Untuk kuota siswa, Tina menyampaikan untuk jenjang SD akan menampung 50 siswa dengan tambahan lima siswa cadangan (waiting list). Sementara SMP menerima 25 siswa dengan tiga cadangan. Ia juga menyebut peminat jenjang SMP sudah hampir mencapai 40 orang.

“Namun mereka kita sarankan untuk tetap sekolah di tempat asalnya terlebih dahulu. Jika belum diterima tahun ini, bisa masuk tahun ajaran berikutnya,” katanya.

Ia menegaskan bahwa seluruh lembaga pendidikan termasuk madrasah, pondok pesantren dan panti asuhan wajib mendukung program Sekolah Rakyat yang merupakan bagian dari program strategis nasional (PSN).

“Niat kita bukan mengejar pagu bantuan, tapi menyelesaikan persoalan pendidikan bagi masyarakat miskin,” ucapnya.

Sementara untuk jenjang SMA, pelaksanaannya belum dapat dilakukan tahun ini karena keterbatasan fasilitas. Namun, Pemkab menargetkan pembukaan tahun depan dengan total 1.000 siswa dari jenjang SD hingga SMA.

Sekolah Rakyat Trenggalek Berasrama

Christina menambahkan, Sekolah Rakyat akan menggunakan konsep boarding school atau sekolah berasrama dengan sistem multi entry dan multi exit. Artinya, siswa bisa naik kelas tidak hanya berdasarkan tahun ajaran reguler, tetapi juga berdasarkan asesmen perkembangan individu.

“Bisa saja anak usia delapan tahun masih duduk di kelas satu, karena kita sesuaikan dengan hasil asesmen awal,” jelasnya.

Program ini diharapkan menjadi solusi pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu dan mampu menjawab tantangan kesenjangan pendidikan di Trenggalek.

Diimbuhkan Tina, dalam proses rekrutmen siswa di sekolah rakyat ini mengutamakan masyarakat yang masuk dalam desil 1 dan 2. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan pengecekan faktual dilapangan untuk memastikan kebenaran dan kemampuan siswa.