PENDIDIKAN

RPJMD Trenggalek Dinilai Kurang Realistis Tangani Masalah Pendidikan

×

RPJMD Trenggalek Dinilai Kurang Realistis Tangani Masalah Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Pansus RPJMD Trenggalek
Situasi rapat Pansus RPJMD Trenggalek bersama tim TAPD.

SUARA TRENGGALEK – Target capaian penurunan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) dan peningkatan lama pendidikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek menjadi sorotan Panitia Khusus (Pansus) DPRD setempat.

Ketua Pansus DPRD Trenggalek, Sukarodin menegaskan bahwa setiap target pembangunan, termasuk penanganan ATS dan peningkatan lama sekolah, harus realistis dan sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Kita harus tahu posisi kita saat ini di mana sebagai titik awal, dan target akhir kita seperti apa. Itu harus masuk akal dan sesuai realita,” kata Sukarodin, usai rapat, Senin (30/6/2025).

Sukarodin membeberkan data dari Komisi IV DPRD yang menunjukkan masih banyaknya ATS di Trenggalek. Dari total 4.917 anak yang masuk kategori ATS dan memungkinkan mengikuti program kejar paket A, B, dan C, baru sekitar 1.643 anak yang tertangani.

“Berarti masih ada sekitar 3.300 anak yang belum tertangani. Ini jadi tugas berat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) yang harus dibantu Dinsos P3A,” ujarnya.

Ia menambahkan, upaya menekan angka ATS harus diiringi dengan kebijakan konkret. Termasuk mendekatkan layanan pendidikan alternatif, seperti melalui lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren.

“Faktor ATS ini bermacam-macam. Mulai dari kondisi ekonomi keluarga, kasus broken home, hingga dampak dari pernikahan dini di masa lalu,” jelasnya.

Meski saat ini angka pernikahan usia dini menunjukkan tren penurunan, menurut Sukarodin dampak dari praktik tersebut masih terasa. Karena usia sekolah sekarang merupakan pernikahan di masa lalu.

“Pernikahan dini kini sudah mulai menurun, tahun ini tercatat turun 0,93 persen. Ini salah satu hasil dari implementasi Perda Layak Anak,” tandasnya.

Hari anak Nasional
PENDIDIKAN

Dinsos Trenggalek Kukuhkan Forum Anak dan Soroti Kekerasan Digital di Peringatan HAN ke-41

SUARA TRENGGALEK – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Trenggalek menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 Tahun 2025 di Pendhapa Manggala Praja Nugraha, Selasa (22/7/2025).

Peringatan ini menjadi momen untuk mengampanyekan pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh dan berkembang, serta partisipasi sesuai harkat dan martabat kemanusiaan. Selain itu, kegiatan juga ditujukan untuk memperkuat komitmen dalam melindungi anak dari kekerasan dan diskriminasi.

Sejumlah kegiatan digelar dengan melibatkan langsung anak-anak sebagai subjek utama. Salah satunya adalah pengukuhan Forum Anak Kabupaten Trenggalek periode 2025–2027 yang bertujuan menampung aspirasi anak dan mendorong keterlibatan mereka dalam perumusan kebijakan ramah anak.

Dinsos PPPA juga menggelar talk show bertema “Masa Depan di Ujung Jari: Menghadapi Kekerasan Digital dan Meretas Jalan Aman untuk Anak”, menghadirkan dua narasumber, yakni Nanang Abdul Chanan, Fasilitator Nasional Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), dan dr. Ratna Sulistyowati, M.Kes, yang membahas kesehatan mental dan fisik anak di era digital.

Sebagai bentuk edukasi lingkungan, digelar pula lomba video kreatif bertema “Langkah Kecil Dampak Besar: Aksi Anak Hijaukan Trenggalek”. Kegiatan ini menjadi sarana anak-anak mengekspresikan kepedulian terhadap lingkungan lewat media digital.

Dinsos PPPA Trenggalek menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat peran anak dalam pembangunan daerah