SUARA TRENGGALEK – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Trenggalek mencatat porsi pengeluaran masyarakat untuk membeli rokok lebih tinggi dibandingkan daging pada 2024.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), pengeluaran untuk rokok mencapai 9 persen dari total konsumsi makanan, sementara daging hanya 4 persen.
Kepala BPS Trenggalek, Mimik Nurjanti, menyampaikan bahwa rokok menempati urutan ketiga dalam struktur konsumsi makanan rumah tangga setelah makanan dan minuman jadi sebesar 27 persen, serta padi-padian seperti beras sebesar 16 persen.
“Rokok masih menduduki porsi signifikan dalam struktur pengeluaran makanan rumah tangga,” kata Mimik, Senin (17/6/2025).
Pengeluaran konsumsi lainnya mencakup telur dan susu (6 persen), sayuran (6 persen), serta buah-buahan (7 persen). Sementara daging sejajar dengan bumbu masak dan bahan minuman, masing-masing di angka 4 persen.
Mimik menambahkan bahwa total pengeluaran makanan per kapita per bulan di Trenggalek mencapai Rp500.993, sedikit lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kelompok non makanan.
Menurutnya, data tersebut dihitung berdasarkan seluruh pengeluaran bulanan rumah tangga untuk kelompok makanan, baik yang dibeli, diberikan, maupun dihasilkan sendiri.
Temuan ini diharapkan Mimik menjadi perhatian bagi pemangku kebijakan, khususnya terkait pola konsumsi, gizi, dan kesehatan masyarakat.
Selain itu, data dapat digunakan untuk mendukung penyusunan program bantuan sosial, pendidikan keluarga, dan strategi peningkatan kualitas hidup di Kabupaten Trenggalek.
