SUARA TRENGGALEK – Tim gabungan penanganan bencana di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek mengerahkan anjing pelacak (SAR Dog) untuk mencari enam warga yang masih tertimbun longsor di lokasi lima rumah yang hilang.
Upaya ini dilakukan karena alat berat tidak bisa menjangkau titik longsor utama akibat medan yang curam dan masih labil. Sehingga menyulitkan petugas membawa alat berat ke titik mahkota longsor.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya, Didit Arie Ristandy, menyampaikan bahwa hingga hari ketiga pencarian, medan menuju titik utama longsor masih menyulitkan.
Akses menuju lokasi hanya bisa ditempuh dari dua arah, yakni dari atas dan bawah, dan baru terbuka sepenuhnya sejak Selasa sore (20/5/2025).
“Pagi ini kami kerahkan SAR Dog dari BKSDA Malang dan milik Polda Jatim. Lokasi masih asli, belum tersentuh siapa pun, jadi efektif untuk pengendusan,” kata Didit, Rabu (21/5/2025).
Didit juga mengatakan jika ada 150 personel dari unsur TNI, Polri, BPBD, serta relawan diterjunkan dan dibagi menjadi dua tim. Tim pertama fokus mencari korban di titik longsor utama dari jalur atas, sementara tim kedua bertugas membuka akses dari bawah.
“Alat berat tidak bisa masuk ke titik utama longsor karena medannya sulit, curam, dan tanah masih tidak stabil. Jadi alat berat hanya digunakan untuk membuka akses saja,” ujarnya.
Sedangkan proses pencarian disampaikan Didit tetap memperhatikan keselamatan. Ia juga menegaskan bahwa potensi hujan masih tinggi, sehingga tim dilengkapi petugas keselamatan (safety officer) yang siaga di mahkota longsor.
“Jika ada pergerakan tanah atau hujan turun, tim safety akan memberi isyarat berupa peluit atau bendera, agar tim pencarian segera evakuasi sesuai rencana jalur keluar,” jelasnya.
Diimbuhkan Dirit untuk evakuasi korban jika ditemukan nantinya akan dilakukan melalui jalur atas dan langsung dibawa ke posko, sebelum dirujuk ke RSUD terdekat untuk penanganan lebih lanjut.