SUARA TRENGGALEK – Sebanyak 79 desa dan kelurahan di 19 kabupaten dan kota se-Jawa Barat menjadi lokasi dengan keberadaan pekerja seks komersial (PSK) baik legal dan ilegal.
Data ini berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2024. Mengutip data Statistik Potensi Desa Jawa Barat 2024, jumlah desa kelurahan yang terdapat tempat mangkal PSK terhitung sebanhak 1,33 persen dari total 5.877 desa kelurahan di Jabar.
Sedangkan dari 79 desa/kelurahan yang tersebar di 19 kabupaten/kota itu, lokasi terbanyak berada di Kabupaten Bekasi yakni 17 lokasi, Kabupaten Indramayu 13 lokasi, Kabupaten Subang 7 lokasi.
Selanjutnya Kabupaten Cirebon, Karawang dan Kota Bandung 6 lokasi, Kabupaten Sumedang 5 lokasi, Kabupaten Bandung dan Kota Bekasi 3 lokasi, lalu Kabupaten Bogor, Garut dan Majalengka 2 lokas.
Kemudian ada Kabupaten Cianjur, Kuningan, Purwakarta, Bandung Barat, Pangandaran, Kota Cirebon dan Kota Tasikmalaya, masing-masing ada 1 lokasi.
Data Berdasarkan Hasil Survei BPS Jabar
Lebih lanjut Ketua Tim Statistik Sosial BPS Jabar, Isti Larasati menyampaikan, data tersebut didapatkan dari hasil pendataan potensi desa yang dilakukan di bulan Mei 2024. Jadi petugas BPS menanyakan langsung hal tersebut kepada aparat desa soal potensi tempat PSK yang dimiliki.
“Dari keterangan aparat desa, selanjutnya kami mencatat di Jawa Barat ada 79 desa atau kelurahan yang memiliki lokasi PSK,” ujar Siti, Rabu (12/2/2025).
Data Sudah Termasuk PSK Legal dan Ilegal
Meski Tim survei BPS Provinsi Jawa Barat juga turut menanyakan langsung keberadaan PSK yang legal maupun ilegal. Namun, dalam prosesnya para aparat desa hanya menjelaskan bahwa di lokasi tersebut ada PSK, tanpa diketahui apakah itu legal atau ilegal.
“Sedangkan dari apa yang kami tanyakan di rincian pertanyaan terkait lokasi PSK itu memang mencakup yang legal maupun yang ilegal,” ungkapnya.
Jadi ketika aparat desa mengetahui ada lokasi mangkal PSK baik legal maupun ilegal, dan ketika aparat desa menyatakan ada di desanya, maka itu tercatat di desa itu ada lokasi mangkal gitu.
Jabar Posisi Pertama dari 15 Provinsi Lainnya
Isti juga menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat adanya keberadaan PSK di 79 desa dan kelurahan tersebut. Terdapat salah satu satu faktor karena disebabkan kondisi ekonomi. Hanya saja, mereka tidak melakukan kajian secara detail mengenai hal itu.
“Memang kami tidak menanyakan lebih lanjut terkait dengan faktor apa yang menyebabkan wilayah mangkal atau bahasa kalau dulu tuh lokalisasi ya. Kami tidak sampai sejauh itu,” katanya.
Namun, jika fenomena umum ya bisa jadi karena faktor kondisi ekonomi, tingkat pendidikan atau memang mungkin bisa saja di daerah sana adalah daerah dengan mobilitas tinggi.
Untuk diketahui, berdasarkan rilis dari data BPS pusat, berikut daftar jumlah lokasi PSK terbanyak sepanjang 2024:
- Jawa Barat – 79 lokasi
- Jawa Timur – 70 lokasi
- Jawa Tengah – 55 lokasi
- Sumatera Utara -37 lokasi
- Kalimantan Timur – 28 lokasi
- Sumatera Selatan – 28 lokasi
- Kalimantan Barat – 25 lokasi
- Riau – 25 lokasi
- Banten -21 lokasi
- Maluku Utara -18 lokasi
- Sulawesi Tengah -18 lokasi
- Kalimantan Tengah – 17 lokasi
- Lampung -16 lokasi
- Kepulauan Riau -14 lokasi
- Sumatera Barat – 13 lokasi
