KESEHATAN

2 Orang di Trenggalek Meninggal Akibat DBD

×

2 Orang di Trenggalek Meninggal Akibat DBD

Sebarkan artikel ini
Trenggalek
Ilustrasi

SUARA TRENGGALEK – Meski jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek mengalami penurunan sepanjang 2025, penyakit tersebut tetap menelan korban jiwa.

Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Trenggalek mencatat dua pasien meninggal dunia akibat DBD selama tahun 2025.

Jumlah kematian tersebut sama dengan angka kematian DBD pada tahun 2024. Namun, secara keseluruhan jumlah kasus pada 2025 tercatat menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Dinkes Dalduk KB Trenggalek, Sunarto, mengatakan kematian akibat DBD umumnya dipicu keterlambatan penanganan medis serta rendahnya kewaspadaan terhadap gejala awal penyakit.

“Walaupun jumlah kasus menurun, kami tetap mencatat ada dua pasien meninggal dunia pada 2025. Ini menunjukkan DBD masih berpotensi fatal jika terlambat ditangani,” ujar Sunarto.

Ia menjelaskan, gejala awal DBD kerap disalahartikan sebagai demam biasa. Padahal, tanpa penanganan cepat, kondisi pasien dapat memburuk dalam waktu singkat dan berujung komplikasi serius.

Sunarto mengimbau keluarga agar lebih waspada terhadap gejala awal DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, sakit kepala, serta tanda perdarahan ringan.

Jika gejala tersebut muncul, masyarakat diminta segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat. Selain penanganan medis, upaya pencegahan juga menjadi fokus Dinkes Dalduk KB Trenggalek untuk menekan angka kematian.

Pencegahan dilakukan melalui kampanye Gerakan 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, mengubur barang bekas, serta langkah tambahan seperti penggunaan lotion anti-nyamuk, pemasangan kelambu, dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami juga terus membagikan larvasida kepada warga dan melakukan fogging fokus di wilayah endemis. Namun perlu ditegaskan, fogging bukan solusi utama, melainkan langkah pendukung yang harus dibarengi perubahan perilaku masyarakat,” jelasnya.

Dengan masih adanya korban jiwa akibat DBD, Dinkes Dalduk KB Trenggalek mengajak seluruh elemen masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan tidak mengabaikan bahaya penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk tersebut.