KESEHATAN

Kasus Demam Berdarah Dengue di Trenggalek Turun Lebih 50 Persen Sepanjang 2025

×

Kasus Demam Berdarah Dengue di Trenggalek Turun Lebih 50 Persen Sepanjang 2025

Sebarkan artikel ini
Trenggalek
Ilustrasi.

SUARA TRENGGALEK – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek sepanjang tahun 2025 mengalami penurunan signifikan.

Data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Trenggalek mencatat, hingga 26 Desember 2025 terdapat 525 kasus DBD, turun lebih dari 50 persen dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 1.070 kasus.

Kepala Dinkes Dalduk KB Trenggalek, Sunarto, mengatakan penurunan tersebut merupakan hasil penguatan upaya promotif dan preventif yang dilakukan secara berkelanjutan, mulai dari tingkat desa hingga puskesmas, dengan dukungan aktif masyarakat.

“Data kami menunjukkan kasus DBD tahun 2025 mengalami penurunan cukup tajam dibandingkan 2024. Ini tidak lepas dari peran aktif masyarakat dan penguatan upaya promotif serta preventif,” kata Sunarto, Kamis (26/12/2025).

Ia menjelaskan, sepanjang 2025 Dinkes Dalduk KB Trenggalek mengintensifkan promosi kesehatan melalui kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Selain itu, penerapan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) terus didorong untuk memutus siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Berdasarkan catatan Dinkes, kasus DBD tertinggi terjadi pada Januari dan Februari 2025. Kondisi tersebut dipengaruhi tingginya curah hujan yang menyebabkan munculnya banyak genangan air di lingkungan permukiman warga.

Selain edukasi, Dinkes Dalduk KB Trenggalek juga rutin membagikan larvasida kepada masyarakat serta melaksanakan fogging fokus di wilayah yang teridentifikasi sebagai daerah endemis.

Langkah ini dilakukan sebagai respons cepat ketika ditemukan kasus DBD agar penularan tidak meluas.

“Meskipun angka kasus menunjukkan tren menurun, masyarakat tetap tidak boleh lengah. Pencegahan berbasis lingkungan dan perilaku menjadi kunci utama agar penurunan kasus DBD bisa terus dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya,” pungkas Sunarto.