SUARA TRENGGALEK – Dana operasional dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Trenggalek mulai cair secara bertahap.
Dari sebelumnya 15 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menghentikan operasional sementara, kini tersisa empat dapur yang masih menunggu transfer dana dari BGN.
Wakil Ketua Satgas MBG Trenggalek, Saeroni, mengatakan hingga Selasa (23/12/2025) dana BGN baru cair untuk 10 dapur SPPG. Kemudian pada Kamis (24/12/2025), satu dapur MBG kembali menerima pencairan dana.
“Dari 15 dapur yang sempat berhenti sementara, saat ini tinggal empat dapur yang belum cair dan masih menunggu proses transfer biaya untuk kebutuhan bahan makanan,” kata Saeroni.
Dengan demikian, dijelaskan Saeroni sebanyak 11 dapur MBG telah menerima dana dan siap kembali mendistribusikan makan bergizi gratis ke sekolah-sekolah.
Namun, operasional belum bisa langsung dimulai karena dapur membutuhkan waktu persiapan, terutama pengadaan bahan baku.
“Informasinya mulai operasional lagi sekitar Rabu atau Sabtu, karena perlu persiapan bahan. Tidak bisa langsung jalan,” ujarnya.
Terkait apakah pencairan dana tersebut juga mencakup biaya operasional yang sebelumnya tertunda, Saeroni mengaku belum memperoleh informasi rinci.
Namun, ia menegaskan bahwa yang terpenting saat ini dana untuk dapur yang sempat berhenti sudah mulai cair.
Sebelumnya, 15 dapur MBG di Trenggalek menghentikan operasional sementara akibat terhentinya transfer dana dari BGN.
Dari total 50 dapur MBG yang aktif dari target 60 dapur sebagian memilih tetap beroperasi kembali, sementara lainnya terpaksa berhenti sementara.
Adapun empat dapur MBG yang hingga kini masih belum menerima transfer dana BGN dan masih berhenti sementara, yakni:
- SPPG Petung, Kecamatan Dongko
- SPPG Bendoagung 2, Kecamatan Kampak
- SPPG Banjar, Kecamatan Panggul
- SPPG Pule, Kecamatan Pule
Saeroni sebelumnya juga menyampaikan jika meski saat ini para siswa melaksanakan libur semester, namun dapur MBG tetap beroperasi dan mendistribusikan ke sekolah-sekolah.
Distribusi makan bergizi gratis tersebut juga tergantung sekolah, apakah siap menerima atau tidak untuk memberikan kepada siswa.
“Dari informasi kepala dinas pendidikan, di sekolah terdapat piket yang bisa mendistribusikan, dengan cara siswa datang ke sekolah,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, untuk libur dapur MBG sendiri jika ada tanggal merah dan libur nasional. Sedangkan libur semester sekolah proses distribusi MBG tetap dilaksanakan.
