TEKNOLOGI

AI di Smartphone, Antara Inovasi dan Tantangan Privasi di Era Digital 2025

×

AI di Smartphone, Antara Inovasi dan Tantangan Privasi di Era Digital 2025

Sebarkan artikel ini
Smartphone Samsung Galaxy S25 Ultra
Istimewa

SUARA TRENGGALEKTeknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi jantung inovasi di industri smartphone. Berdasarkan data tren global 2025, sekitar 28 persen ponsel pintar terbaru telah mengintegrasikan AI generatif.

Menjadikannya bukan sekadar alat komunikasi, melainkan asisten pribadi yang cerdas. Dari kamera yang mampu menyesuaikan pencahayaan secara otomatis hingga asisten suara yang bisa memprediksi kebutuhan pengguna.

Fitur berbasis AI diklaim mampu meningkatkan efisiensi dan pengalaman pengguna. Namun di balik keunggulan itu, ada tantangan serius yang perlu diwaspadai, terutama soal privasi dan etika penggunaan data.

AI di Smartphone

AI menghadirkan sejumlah manfaat nyata pada smartphone modern. Teknologi ini memungkinkan sistem mempelajari kebiasaan pengguna dan memberikan rekomendasi personal secara real-time.

Misalnya, fitur “Now Brief” di Samsung Galaxy S25 Ultra dapat merangkum informasi penting tanpa harus membuka aplikasi satu per satu.

Dalam fotografi, AI membantu menghasilkan gambar berkualitas tinggi. Fitur Night Mode di iPhone 16 Pro misalnya, mampu menyesuaikan eksposur secara otomatis sehingga foto malam tetap tajam dan terang.

Selain itu, teknologi pengeditan berbasis AI memungkinkan penghapusan objek atau generasi gambar dengan mudah.

AI juga mendukung efisiensi energi. Chip berbasis AI seperti Qualcomm Snapdragon terbaru diklaim mampu memperpanjang daya tahan baterai hingga 30 persen lebih lama dengan meminimalkan aplikasi latar belakang.

Selain itu, fitur pengenalan suara dan visual berbasis AI turut meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, seperti pembaca layar cerdas dan penerjemahan bahasa isyarat.

Menurut laporan Deloitte, sekitar 60 persen konsumen kini mempertimbangkan fitur AI sebagai faktor utama dalam membeli smartphone baru.

Smartphone Hp samsung
Istimewa

Kelemahan dan Tantangan

Meski membawa kemudahan, integrasi AI juga menimbulkan sejumlah persoalan. Salah satunya adalah privasi data. AI bekerja dengan menganalisis data pribadi pengguna, yang rawan disalahgunakan jika tidak dilindungi dengan enkripsi kuat.

Selain itu, meski AI dapat menghemat daya, pemrosesan lokal (on-device) justru dapat mempercepat pengurasan baterai saat menangani tugas berat seperti generasi gambar atau video otomatis.

Harga perangkat dengan fitur AI premium juga relatif mahal, membuatnya sulit dijangkau sebagian masyarakat. Misalnya, seri iPhone 16 Pro dan Galaxy S25 dibanderol dua kali lipat lebih tinggi dibanding model standar.

Di sisi lain, penggunaan AI berlebihan berpotensi menimbulkan ketergantungan dan mengurangi kemampuan manual pengguna. Dari aspek lingkungan, pelatihan model AI juga memerlukan energi besar yang berdampak pada peningkatan emisi karbon.

Keseimbangan Inovasi dan Etika

Fitur AI di smartphone seperti iPhone 16, Pixel 9, dan Galaxy S25 membawa terobosan besar dalam hal produktivitas dan personalisasi.

Namun, keunggulan ini perlu diimbangi dengan tanggung jawab etis, terutama dalam perlindungan data dan keberlanjutan lingkungan.

Konsumen disarankan untuk memilih perangkat dengan pengaturan privasi yang transparan dan memastikan data pribadinya aman. Sebab, pada akhirnya, AI hanyalah alat bantu bukan pengganti kecerdasan manusia.