SUARA TRENGGALEK – Empat korban terakhir tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, dimakamkan dalam satu liang kubur pada Sabtu malam (24/5/2025).
Pemakaman dilakukan usai proses evakuasi hari keenam yang menandai berakhirnya pencarian seluruh korban. Dihari keenam tersebut tim SAR menemukan 4 korban jiwa tanah longsor di Desa Depok.
Keempat jenazah yakni Yatini (50), Nitin (36), Tulus (65), dan Torik (2) dimakamkan berdampingan dengan dua korban lainnya, Misinem (85) dan Yatemi (65), yang lebih dulu ditemukan. Lokasi pemakaman berada tak jauh dari titik longsor.
“Jenazah korban kami makamkan dalam satu liang kubur, sesuai kesepakatan keluarga. Lokasinya berdampingan dengan dua korban lain yang sudah lebih dulu dimakamkan,” ujar Kepala BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, Sabtu (25/5/2025).
Triadi menjelaskan, keputusan itu diambil lantaran seluruh korban merupakan satu keluarga. Mereka ditemukan dalam posisi berdekatan oleh tim SAR gabungan di kedalaman sekitar tiga meter, tertimbun material longsor yang meratakan rumah mereka.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, enam korban berhasil ditemukan. Operasi pencarian resmi kami tutup setelah seluruh jenazah berhasil dievakuasi,” jelasnya.
Tanah longsor terjadi pada Senin sore (19/5/2025) akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bendungan. Tiga rumah warga tertimbun, sementara total sepuluh rumah terdampak. Enam orang dilaporkan hilang dan semuanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Ia juga mengatakan sejak hari pertama, proses pencarian melibatkan tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta sejumlah relawan. Medan terjal dan tebalnya material longsor sempat menyulitkan evakuasi, namun seluruh korban akhirnya berhasil ditemukan.
Pemerintah daerah bersama warga kini fokus pada pembersihan material longsor dan pemulihan lahan. Triadi mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang terlibat dalam proses pencarian.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Kami juga mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk selalu waspada, terutama saat musim hujan,” pungkasnya.