PERISTIWA

300 Kilometer Jalan di Trenggalek Rusak, Kemantapan Hanya 66 Persen

×

300 Kilometer Jalan di Trenggalek Rusak, Kemantapan Hanya 66 Persen

Sebarkan artikel ini
Jalan rusak di Trenggalek
Kondisi jalan rusak di jalur kecamatan Trenggalek dan Bendungan.

SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek tengah mencari sejumlah alternatif pembiayaan untuk memperbaiki infrastruktur, terutama jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan cukup parah.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek, Anjang Purwoko, mengatakan anggaran yang tersedia untuk pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, dan pengawasan jalan maupun jembatan masih sangat terbatas.

“Kondisi jalan kita kerusakannya cukup besar. Tingkat kemantapan baru 66 sekian persen, dari total 850 kilometer jalan kabupaten ada hampir 300 kilometer yang rusak,” ujar Anjang, Minggu (12/10/2025).

Menurutnya, efisiensi anggaran membuat Pemkab Trenggalek harus mencari sumber pendanaan alternatif, baik ke pemerintah pusat maupun lembaga keuangan. Saat ini, ada dua alternatif pembiayaan yang sudah dijajaki.

Alternatif pertama yakni tambahan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dari pemerintah pusat senilai Rp19 miliar yang telah terverifikasi dan terakomodasi.

Dana tersebut akan digunakan untuk dua proyek infrastruktur, yaitu peningkatan ruas jalan Malasan Kecamatan Durenan hingga perbatasan Tulungagung, serta pembangunan jembatan Bangunsari di Kecamatan Pule.

“Saat ini tugas kita menyiapkan dokumen perencanaannya. Tahun depan baru bisa dilaksanakan,” jelas Anjang.

Sementara alternatif kedua adalah pengajuan pinjaman daerah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp106 miliar.

Dana itu rencananya digunakan untuk memperbaiki sejumlah ruas jalan sekaligus membangun jalan baru menuju RSUD dr Soedomo Trenggalek.

Titik pembangunan baru direncanakan dari simpang tiga Hotel Widowati ke arah barat membelah area persawahan hingga mencapai RSUD dr Soedomo.

Jika proyek tersebut terealisasi, simpang tiga Hotel Widowati akan berubah menjadi simpang empat.

Proyek ini ditargetkan mulai dikerjakan pada awal 2026 dan rampung pada tahun yang sama agar segera memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Harapannya bisa menjadi akses ambulans ke rumah sakit, karena selama ini jalan eksisting di Jalan dr Soetomo cukup ramai terutama saat jam sekolah, jadi sedikit terhambat,” pungkas Anjang.