PERISTIWA

23 Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Trenggalek dalam Dua Hari

×

23 Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Trenggalek dalam Dua Hari

Sebarkan artikel ini
Bencana Alam Trenggalek
Kondisi tanah ambles di Trenggalek, mengakibatkan retak di ruas jalan nasional.

SUARA TRENGGALEK – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Trenggalek selama dua hari, 28 hingga 29 Juni 2025, memicu 23 kejadian bencana hidrometeorologi yang tersebar di enam kecamatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek mencatat, bencana didominasi oleh tanah longsor sebanyak 15 kejadian, disusul banjir enam kali, serta dua kejadian cuaca ekstrem.

“Sebagian besar kejadian berupa tanah longsor yang menutup akses jalan antarwilayah hingga menyebabkan rumah warga mengalami kerusakan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi, Senin (30/6/2025).

Di Kecamatan Munjungan, banjir menerjang kawasan pesisir Dusun Ngadipuro, Desa Craken, hingga merusak jalan menuju Pantai Ngadipuro dan permukiman warga.

Sebagai langkah mitigasi, BPBD telah menyalurkan sekitar 500 karung pasir untuk digunakan warga sebagai tanggul penahan dan penguat tebing di sekitar lokasi longsor.

Sementara itu, di Desa Munjungan, akses warga sempat terputus akibat jembatan rusak diterjang cuaca ekstrem. Warga setempat bergotong-royong membuat jembatan darurat menggunakan batang pohon kelapa agar aktivitas tetap berjalan.

“Jembatan tersebut cukup vital karena menjadi penghubung antar desa. Saat ini upaya pembangunan jembatan permanen sedang dikaji oleh Dinas PUPR Trenggalek,” jelas Triadi.

BPBD juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada karena potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih terjadi, baik di wilayah pegunungan maupun pesisir pantai selatan.

“Saat ini gelombang pantai cukup tinggi dan rawan terjadi banjir rob,” pungkasnya.